kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Proyek PPP masih jalan di tempat


Senin, 09 Januari 2012 / 09:33 WIB
Proyek PPP masih jalan di tempat
ILUSTRASI. Awan mendung menghiasi langit Jakarta, Rabu (21/10/2020). Cuaca besok di Jabodetabek hujan ringan hingga hujan petir, menurut ramalan BMKG.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Edy Can

JAKARTA. Keinginan pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan proyek infrastruktur tampaknya masih jauh panggang dari api. Sejumlah proyek infrastruktur yang digadang-gadang bisa menjadi motor pertumbuhan, ternyata masih mangkrak dan jalan di tempat.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat, sepanjang 2011 silam sedikitnya ada lima proyek besar dengan skema Public-Private Partnerships (PPP) yang masih jalan di tempat. Misalnya, proyek jalur kereta api Bandara Soekarno Hatta-Manggarai, Jakarta.

Semula proyek ini akan menjadi jalur kereta komuter dari Manggarai-Stasiun Duri Jakarta Barat. Lalu dari Duri ke Tangerang dengan sepanjang 19,3 kilometer (km). Setelah itu, akan disambung lagi dari Tangerang menuju Bandara sepanjang 7 km.

Nah, belakangan ini pemerintah ingin mengubah jalur tersebut dengan rute Manggarai - Angke - Pluit - SoekarnoHatta. Bukan lagi memakai jalur yang ada, tapi membuat jalur baru di atas atawa elevasi. Perubahan ini membuat estimasi nilai proyek yang semula diperkirakan senilai senilai US$ 735 juta menjadi berubah-ubah.

Selain itu perubahan juga membutuhkan studi kelayakan alias feasibility study. "Bappenas dan Kementerian Keuangan belum sepakat siapa konsultan yang layak melakukan feasibility study ini," kata Bastari Panji Indra, Direktur Kerjasama Pemerintah Swasta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Jumat(6/1).

Proyek lain yang berjalan lamban tapi sudah mulai diteken kontraknya adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2 x 1.000 MW di Jawa Tengah. Nilainya proyek ini sekitar Rp 30 triliun. Pembangunan proyek tersebut baru bisa jalan mulai Oktober tahun ini.

Sementara itu, proyek-proyek lainnya yang mangkrak adalah proyek terminal Cruise Tanah Ampo Karangasem Bali senilai US$ 34 juta yang masih menghadapi kendala pembebasan lahan. Ada juga sebagian dari proyek Bandara Kualanamu di Sumatra Utara senilai US$ 475 juta. Namun Bastari tak merinci tahapan yang mana dari proyek ini, dan apa penyebab proyek menjadi mangkrak.

Proyek PPP lain yang tidak jalan pada tahun lalu adalah proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, Jawa Timur. Pada proyek ini sejatinya sudah masuk daftar, tapi masih terkendala masalah tumpang tindih kewenangan antara Pemerintah Daerah Jawa Timur dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Karenanya, proyek ini akan di-carry-over pada 2012 ini. Selain melanjutkan proyek yang mangkrak tahun lalu, pemerintah juga akan menawarkan proyek baru yang dalam skema PPP .

Banyak kendala

Bastari mengakui, pelaksanaan proyek-proyek PPP ini masih belum memuaskan. Masih ada beberapa hambatan yang terus diperbaiki oleh pemerintah. Misalnya, banyak penanggungjawab proyek yang belum komitmen sehingga banyak terjadi perubahan. "Masih terjadi perubahan-perubahan sehingga belum ada kepastian proyek-proyek ini mau dilanjutkan atau tidak. Perangkatnya juga masih banyak yang perlu dibereskan. Jadi 2011 masih banyak yang terhenti di proses studi kelayakan," ujar Bastari.

Dari sisi kesiapan proyek juga masih jauh dari harapan. Sebenarnya sebelum proyek diteken, harus ada sebuah studi kelayakan atau feasibility studies. Tapi karena sewa konsultan untuk membuat studi kelayakan tersebut terbilang mahal, pendanaan turut menjadi kendala.

Selain itu, kemampuan pengelola proyek PPP di pusat atau daerah juga masih minim, sehingga butuh tambahan sumber daya manusia yang kompeten. Namun Bastari optimistis proyek 2011 yang mandek bisa dijalankan di tahun ini.

Catatan saja, tahun ini ada 10 proyek PPP yang siap untuk ditawarkan kepada investor dengan skema PPP. Perkiraan nilai proyek ini bakal menelan investasi senilai sebesar US$ 2,431 miliar. "Kami optimistis, dan yakin bisa dijalankan tahun ini karena UU Pengadaan Tanah sudah selesai," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×