kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.535.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.154   46,00   0,28%
  • IDX 7.074   -6,71   -0,09%
  • KOMPAS100 1.051   -4,05   -0,38%
  • LQ45 822   -4,26   -0,52%
  • ISSI 212   0,04   0,02%
  • IDX30 421   -2,91   -0,69%
  • IDXHIDIV20 503   -3,58   -0,71%
  • IDX80 120   -0,49   -0,41%
  • IDXV30 125   -0,08   -0,06%
  • IDXQ30 139   -0,90   -0,64%

Proyek pelabuhan & listrik masih terkendala lahan


Senin, 21 Desember 2015 / 00:25 WIB
Proyek pelabuhan & listrik masih terkendala lahan


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan kendala klasik berupa regulasi dan pengadaan tanah masih menjadi ganjalan utama pelaksanaan proyek pembangunan pada tahun ini.

Alhasil, sejumlah proyek misalnya pembangunan pelabuhan baru, serta pembangunan pembangkit listrik masih belum dapat dilaksanakan. 

Roni Dwi Susanto, Deputi Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Bappenas mengatakan, meskipun menemui kendala, rencana pemerintah untuk mengggelar proyek proyek pembangunan masih tetap dijalankan.

"Semua proyek tetap jalan, memang ada beberapa yang tidak jalan bagus seperti di sektor perhubungan karena masih menunggu penyelesaian rencana induk pelabuhan," kata dia ke KONTAN, pekan lalu. 

Oleh karena itu, Bappenas akan mengevaluasi pelaksanaan proyek tersebut sekaligus cara penanganannya, misalnya dengan menyiapkan regulasi maupun menyoal pendanaannya.

Roni berharap, peraturan rencana induk tersebut bisa segera dirampungkan sehingga pembangunan infrastruktur pelabuhan baru bisa dimulai pada tahun depan. 

Selain pembangunan pelabuhan, sejumlah proyek yang belum berjalan secara maksimal di tahun ini yaitu proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt. "Sebagian besar karena masalah pertanahan, dan sebagian lagi masih dalam tahap persiapan detail engineering design," ujar dia.

Roni mengatakan, pihaknya akan tetap fokus dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (2015-2019) dengan rencana 100 program pembangunan. "Kami juga akan evaluasi, kalau memang pembangunan itu sudah berjalan apakah dampaknya bisa dirasakan masyarakat sudah lebih baik atau tidak, " ujar Roni. 

Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir mengatakan, perusahaannya tengah berupaya mengatasi persoalan pendanaan pembangunan pembangkit. Baru-baru ini, PLN telah menjalin kerja sama perjanjian kredit dengan sinsikasi enam bank senilai Rp 12 triliun. 

Recananya, kredit itu ini akan disalurkan untuk membiayai investasi PLN untuk pembangkit, transmisi, distribusi, hingga fungsi pendukung lain dalam program kelistrikan 35.000 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×