kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proyek listrik 10.000 MW telat, pemerintah siapkan dana Rp 10 triliun


Kamis, 06 Januari 2011 / 12:20 WIB
Proyek listrik 10.000 MW telat, pemerintah siapkan dana Rp 10 triliun


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 10 triliun untuk mengantisipasi molornya proyek pembangkit listrik 10.000 Megawatt. Dana itu untuk mengatasi risiko fiskal akibat keterlambatan penyelesaian pabrik setrum tersebut.

Pjs Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Agus Suprijanto mengatakan, dana Rp 10 triliun itu berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) 2011 yang saat ini nilainya mencapai Rp 96,8 triliun. Dia mengatakan, penggunaan dana itu sudah mendapat restu dari DPR.

Agus menduga proyek pembangkit listrik berbahan bakar batubara tak bisa rampung sesuai target. Dengan demikian, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih akan menggunakan bahan bakar minyak untuk menghasilkan listrik. “Cuma mudah-mudah nggak ada masalah,” ujarnya.

Yang pasti, Agus mengatakan, pemerintah tidak akan memakai seluruh dana Rp 10 triliun tersebut. Menurutnya, penggunaan dana tersebut tergantung risiko fiskal yang dihadapi PLN. "Jadi Rp 10 triliun itu maksimal,” tandasnya.

Proyek listrik 10.000 Megawatt tahap I yang mulai dilakukan 2007 lalu ditargetkan selesai selama lima tahun. Namun, hingga saat ini, proyek tersebut baru berjalan sekitar 50%. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan, proyek tersebut tidak akan selesai pada 2012 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×