kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Proyek kereta cepat akan difokuskan di empat titik


Kamis, 21 Januari 2016 / 11:05 WIB
Proyek kereta cepat akan difokuskan di empat titik


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Adi Wikanto

BANDUNG. Pagi ini, Presiden Joko Widodo akan melakukan groundbreaking pembangunan proyek HSR tersebut di Kebun Teh Mandalawangi Maswati, Bandung Barat.

Di perkebunan milik PT Perkebinan Nusantara (PTPN) VIII ini juga akan dibangun Transit Oriented (TOD) yang menyatu dengan pembangunan kota baru Walini.

Proyek HSR yang terintegrasi dengan TOD akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi regional.

Diharapkan, sentra ekonomi dan kawasan hunian baru akan muncul, serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan baik langsung maupun tidak langsung.

Bintang Perbowo, Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengatakan saat ini, pengembangat TOD kereta cepat akan difokuskan di 4 titik, yakni Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawanmengatakan bahwa proyek HSR ini akan menyerap tenaga kerja 39.000 orang pada saat konstruksi, 20.000 pada saat konstruksi TOD dan 28.000 orang pada saat operasional TOD.

Setelah groundbreaking oleh presiden, KCIC akan segera melakukan pengerjaan konstruksi.

"Ini kita lakukan untuk mengejar target konstruksi tuntas tahun 2018, sehingga kereta cepat sudah beroperasi tahun 2019," ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×