Reporter: Hafid Fuad | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Proyek pembuatan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP masih seret. Toh, Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) optimistis tahun ini bisa menyelesaikan pembuatan kartu tanda penduduk elektronik sebanyak 172 juta di 33 provinsi.
Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, menyatakan bahwa kesiapan instansinya sudah jauh memadai dibanding tahun lalu. "Jika akhir tahun ini, target e-KTP tidak tercapai, saya akan memenuhi janji untuk lengser," ujar Gamawan, kemarin.
Kepala Pusat Penerangan Kemdagri Raydonizar Moenek menyatakan, pihaknya selalu memonitor kinerja konsorsium PT Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), selaku pelaksana pengadaan e-KTP. Ia yakin, pihak konsorsium juga belajar banyak dari kelemahan tahun lalu.
Salah satu kendala terbesar tahun lalu adalah pendistribusian peralatan pembuatan e-KTP di seluruh wilayah Indonesia. "Masalah jarak menjadi hambatan terbesar dalam pendistribusian alat," ujar Raydonizar.
Pembuatan e-KTP tahun lalu memang meleset dari target. Dari target sebanyak 67 juta e-KTP di 197 kabupaten/kota, yang terealisasi hanya 27,19 juta e-KTP. Untuk mengejar target 2011 tersebut, Kemdagri memperpanjang batas waktu pembuatan e-KTP hingga 30 April 2012.
Sementara untuk target 2012 dimulai awal Februari 2012. Target tahun ini akan menyasar 300 kabupaten/kota. "Jadi kami masih memiliki waktu 11 bulan untuk mengejar target 172 juta e-KTP," ujar Raydonizar.
Hingga Selasa (14/1), Kemdagri telah merealisasikan pembuatan e-KTP sebanyak 4,9 juta untuk wilayah DKI Jakarta. Sementara di luar Jakarta sebanyak 27,96 juta. Sehingga, jumlah keseluruhan yang berhasil direalisasikan sebanyak 32,91 juta e -KTP.
Wakil Ketua Komisi II DPR, Ganjar Pranowo meminta, Kemdagri menggenjot pembuatan e-KTP tahun ini. Untuk itu, ia meminta Kemdagri belajar dari pengalaman tahun lalu. "Kami sudah mengantongi banyak janji Kemdagri, dan kami minta mereka memenuhi janji itu," ujar Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News