kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.202   22,00   0,14%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Provinsi pilot project REDD+ dipilih sebelum Desember


Rabu, 29 September 2010 / 05:00 WIB
Provinsi pilot project REDD+ dipilih sebelum Desember


Reporter: Hans Henricus | Editor: Cipta Wahyana

JAKARTA. Program kerjasama untuk mengatasi dampak perubahan iklim antara Indonesia dan Norwegia lewat mekanisme Reduction of Emissions from Deforestation and forest Degradation (REDD+) terus bergulir. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengungkapkan, saat ini, pemerintah tengah menyiapkan satu provinsi yang akan menjadi proyek percontohan atau pilot project kerjasama itu. Pemerintah harus menentukan provinsi tersebut sebelum Desember nanti.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menjelaskan, ada lima provinsi yang telah disiapkan yaitu Papua, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Riau, dan Jambi. "Semuanya memiliki kawasan hutan yang luas," kata Zulkifli usai pelantikan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut di Istana Negara, Selasa (28/9).

Menurut Zulkifli, nantinya, Presiden yang akan memilih salah satu dari lima provinsi itu. "Dipersiapkan satu provinsi untuk pilot project," kata politikus Partai Amanat Nasional itu.

Zulkifli menambahkan, saat ini, Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto bersama tim dari Kementerian Kehutanan tengah mengadakan studi banding ke Brazil. Sebab, Brazil juga pernah mendapat bantuan dana dari Norwegia dalam kerangka kerjasama untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

Tujuan studi banding itu untuk mempelajari bagaimana Brazil membentuk lembaga pengelola dana bantuan dari Norwegia dan model pemanfaatan dananya. "Apa yang sudah dan belum berhasil, sehingga bisa mengambil yang terbaik," imbuhnya.

Dia berharap, studi banding itu sudah rampung pada tanggal 1 Oktober atau 2 Oktober mendatang. Selanjutnya, kata Zulkifli, pemerintah akan segera membentuk lembaga pengelola dana paling lambat Desember nanti.

Sekadar mengingatkan Anda, Norwegia berjanji mengucurkan hibah sebesar US$1 miliar atau Rp 9 triliun secara bertahap hingga tahun 2013. Pada tahap awal, dana sebesar US$ 200 juta akan mengucur. Tapi, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi Pemerintah Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×