kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Prospek Ekonomi Global Makin Cerah, Optimisme Konsumen Merekah


Rabu, 08 Februari 2023 / 15:29 WIB
Prospek Ekonomi Global Makin Cerah, Optimisme Konsumen Merekah
ILUSTRASI. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan, optimisme konsumen meningkat pada Januari 2022. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan, optimisme konsumen meningkat pada Januari 2022. Ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2023 yang sebesar 123,0 atau lebih tinggi dari 119,9 pada Desember 2022. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, peningkatan keyakinan konsumen didorong oleh prospek ekonomi global yang membaik dari ekspektasi sebelumnya. 

"Perekonomian global memang lebih rendah dari tahun 2022, tetapi ada sentimen positif bahwa ini lebih baik dari perkiraan sebelumnya," ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Rabu (8/2). 

Baca Juga: Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat, BI: Optimisme Masyarakat Makin Kuat di Awal 2023

Ini juga merujuk pada perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) yang kemudian mengerek proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,9% YoY pada tahun 2023. Sebelumnya, lembaga tersebut memperkirakan perekonomian global hanya tumbuh 2,7% YoY pada tahun 2022. 

Faisal menambahkan, hal ini kemudian mendorong penguatan ekspektasi masyarakat baik kepada ekspektasi penghasilan, ketersediaan lapangan pekerjaan, dan kegiatan usaha. Namun, Faisal mengingatkan masih ada hal yang bisa mengancam optimisme konsumen ke depan, yaitu berkaitan dengan inflasi. 

Faisal khawatir ada kemungkinan inflasi bertahan lama melampaui batas atas sasaran BI yang sebesar 4% YoY karena inflasi pangan meningkat. 

"Harga beras terpantau dalam tren meningkat. Inflasi bisa bertahan lama di atas batas atas BI," tambah Faisal. 

Baca Juga: Survei BI: Masyarakat Makin Yakin dengan Kondisi EkonomI ke Depan

Dengan demikian, pengendalian inflasi pangan menjadi hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini, operasi pasar perlu terus dilakukan, memastikan panen Februari 2023 tak gagal, dan mengoptimalkan peran Bulog. Mengingat, beras merupakan pangan pokok masyarakat Indonesia. 

Kabar baiknya, Faisal juga melihat pencabutan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akan mengungkit mobilitas. Sehingga, keyakinan konsumen kemungkinan besar akan terus di atas zona optimistis atau indeks di atas 100. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×