Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) guna merespon dampak pelemahan ekonomi yang berlanjut akibat Pandemik Covid-19.
Kementerian Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menjabarkan adanya progres stimulus fiskal tersebut terutama kepada enam sektor yang meliputi kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, UMKM, pembiayaan korporasi serta sektoral K/L dan Pemda.
Baca Juga: Terdampak virus corona, begini proyeksi kinerja industri galangan kapal di tahun ini
“Mulai awal Juni ini kita akan lakukan monitoring atau tracking seluruh belanja-belanja untuk penanganan Covid-19 ini agar bisa tetap efektif dan bisa melakukan pemulihan,” kata Menkeu dalam live conference, Selasa (16/6).
Perkembangan dan progres stimulus fiskal ini terutama untuk bidang Kesehatan mendapat anggaran sebesar Rp 87,55 triliun. Menkeu melihat, implementasi pada bidang kesehatan ini masih sangat kecil yakni sekitar 1,54% meskipun anggaran sudah dinaikkan. Namun hingga saat ini ternyata penyerapannya masih perlu diperbaiki terutama untuk insentif tenaga kesehatan yang pelaksanaannya masih mengalami kendala.
Baca Juga: Anggaran perlindungan sosial dalam program PEN sudah terealisasi 28,63%
Adapun alokasi untuk biaya klaim perawatan bagi pasien dimana dari tingkat verifikasi dan penanganan kasus yang belum di proses juga masih tinggi di tiap Rumah Sakit. “Jadi masih terjadi gap antara realisasi keuangan dan fisik dengan anggaran yang disediakan maupun dari sisi pelaksanaannya. Kita berharap ini bisa di akselerasikan baik oleh Gugus Tugas, Kemenkes maupun daerah,” ujar Menkeu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News