kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Progres Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung telah mencapai 76,34%


Minggu, 31 Juli 2022 / 07:42 WIB
Progres Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung telah mencapai 76,34%
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek tunnel dua Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Jatiluhur


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) secara keseluruhan telah mencapai 76%. Hal tersebut diungkapkan GM Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratry.

“Mengenai progres pembangunan KCJB, terhitung sejak pekan keempat Juli, progres fisik KCJB sudah mencapai 76,34%. Untuk progres investasi sudah 85,39%,” kata Rahadian kepada Kontan.co.id, Jumat (29/7).

Rahadian menambahkan, fokus utama proyek KCJB saat ini adalah penyelesaian konstruksi dan persiapan operasi dan maintenance atau perawatan. Mengenai tunnel, hingga saat ini seluruh tunnel di proyek KCJB sudah berhasil berhasil ditembus.

“Untuk pembangunan bridge juga sudah 95% dan subgrade 82%. Percepatan pembangunan terus kami lakukan dengan harapan proyek KCJB bisa selesai tepat waktu,” ucap Rahadian.

Baca Juga: Soal Pembengkakan Biaya Kereta Cepat, KCIC: Kami Tunggu Keputusan Pemerintah

Rahadian bilang, seiring dengan pembangunan konstruksi, persiapan operasi dan maintenance juga KCIC lakukan. KCIC menyiapkan aturan-aturan dan SOP terkait operasional. Perekrutan sumber daya untuk operasional dan perawatan KCJB juga sudah dilakukan secara bertahap.

“Harapannya ketika konstruksi selesai, SDM operasional dan perawatan juga sudah siap,” terang Rahadian.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya ingin agar nantinya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan LRT Jabodebek tidak hanya memiliki kualitas konstruksi yang baik, namun juga memiliki standar pelayanan dan keselamatan yang prima saat beroperasi nanti.

Menhub berharap nantinya kedua proyek tersebut memiliki kualitas yang sama dengan kereta cepat Shinkansen yang beroperasi di Jepang.

Baca Juga: Terkait Kenaikan Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ini Penjelasan Pemerintah

Zero accident harus menjadi prinsip utama kita, apalagi dua proyak ini sarat teknologi baru. Oleh karenanya saya datang ke laboratorium ini untuk mengundang langsung keterlibatan UGM dan ITB menjadi tenaga ahli pendamping Kementerian Perhubungan dalam melakukan review akan kesiapan operasi LRT jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta Bandung bersama konsultan Crossrail International yang ditugaskan dari Department for Transportation Inggris,” kata Menhub, Jumat (29/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×