Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil kajian The Smeru Research Institute menunjukkan bahwa program perlindungan sosial yang disalurkan pemerintah untuk masyarakat miskin efektif menurunkan tingkat kemiskinan. Namun, dampaknya terhadap penurunan tingkat ketimpangan lebih lambat.
Peneliti The Smeru Research Institute Asep Suryahadi mengatakan, pihaknya melakukan kajian efektivitas program perlindungan sosial dengan menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2015. Program yang dimaksud, yaitu Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan beras sejahtera (Rastra).
Hasil dari keempat program tersebut berhasil menurunkan tingkat kemiskinan tahun 2015. Namun, jika masyarakat menerima program rastra saja, tingkat kemiskinan 2015 turun lebih cepat yaitu sebesar 6,1% menjadi 11,2% dibanding jika masyarakat menerima program BLSM saja, BSM saja, atau PKH saja.
Ketiga program sisanya, menurunkan tingkat kemiskinan masing-masing sebesar 3,3%, 2,2% dan 0,3%. Artinya, program PKH paling lambat mengurangi tingkat kemiskinan. Hal ini disebabkan jumlah penerima program PKH yang masih sangat kecil, sebesar 2 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS) di tahun 2015.
"Program perlindungan sosial relatif signifikan menurunkan tingkat kemiskinan. Hal berbeda kami peroleh ketika kami ukur dampaknya terhadap penurunan tingkat ketimpangan yang justru penurunannya cukup lambat," kata Asep, Kamis (19/10).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News