Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Yuri juga menampik anggapan bahwa pria asal Jepang itu tertular SARS CoV-2 di Indonesia. Sebab, pria itu sudah mengeluh sakit sebelum 12 Februari. "Tidak ada virus yang inkubasinya langsung. Saat datang ke Indonesia kan dia sudah sakit dan minum obat. Mengapa pas datang ke Indonesia dia (badannya) tidak panas? Sebab, dia sudah minum obat," tambah Yuri.
Beda SARS CoV-2 dengan Covid-19
Namun, sebelumnya diberitakan bahwa virus corona Wuhan yang sebelumnya hanya disebut 2019-nCoV saat ini telah dinamai SARS-CoV-2. Nama tersebut diberikan oleh Coronavirus Study Group (CSG) dari Komite Internasional untuk Taksonomi Virus atau International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV).
Baca Juga: Virus Korona Mulai Gerogoti Pertumbuhan Ekonomi
Dalam laporan yang dimuat di bioRxiv, CSG memutuskan nama SARS-CoV-2 untuk virus yang sedang mewabah karena virus ini ditemukan sebagai varian dari virus corona yang menyebabkan wabah severe acute respiratory syndrom (SARS) pada tahun 2002-2003.
Hal ini mungkin membuat bingung banyak orang akan bedanya virus corona, SARS-CoV-2 dan Covid-19. Dijelaskan dalam situs resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), Covid-19 atau coronavirus disease adalah nama penyakit yang sedang mewabah saat ini.
Baca Juga: Antisipasi penyebaran virus corona, Irak larang masuk pelancong dari tujuh negara ini
Sementara itu, SARS-COV-2 adalah nama virus yang menyebabkan Covid-19. Kemudian, virus corona atau coronavirus adalah kelompok virus yang menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari batuk pilek biasa hingga SARS dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV).
Untuk strain baru yang belum pernah diidentifikasikan sebelumnya pada manusia, diberikan istilah novel coronavirus (nCOV) seperti nama lama SARS-CoV-2 yaitu 2019-nCOV.
Baca Juga: Warga Jepang yang positif virus corona pernah menginap di Denpasar
Seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (23/2/2020), pasien yang dinyatakan positif virus corona adalah pria berusia 60-an tahun yang bekerja sebagai staf fasilitas perawatan lansia. Pria ini sempat mengunjungi sebuah institusi kesehatan pada 12 Februari 2020 setelah mengalami "gejala-gejala seperti flu". Setelah diperiksa, dia kembali ke rumah karena tidak didiagnosis mengidap pneumonia.
Melansir BBC Indonesia, Minggu (23/2/2020), NHK tidak melaporkan secara rinci ke mana saja pria itu bepergian selama di Indonesia. Informasi ini dinilai penting bagi pihak Indonesia untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pria Jepang Positif Virus Corona Setelah dari Indonesia, Kemenkes: Itu Bukan Covid-19"
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Diamanty Meiliana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News