Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kesalahpahaman terjadi ketika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo blusukan ke Taman Semanggi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2013) sore.
Seorang laki-laki yang tak diketahui namanya datang ke taman tersebut dengan marah-marah, lalu pergi berlalu dari lokasi blusukan sang Gubernur DKI tersebut.
Peristiwa ini bermula saat Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam meninjau taman sekaligus rumah pompa yang ada di kupingan Jalan Semanggi.
Di tengah taman itu, Jokowi meninjau rumah pompa yang ada di bawah tanah. Dia pun masuk ke dalam lorong bawah tanah itu untuk mengecek.
Tiba-tiba, dari arah belakang wartawan yang menyorot aksi Jokowi dari atas muncul seorang pria yang berusia 50-an, berambut putih, mengenakan kaus berkerah biru, dan celana pendek.
Laki-laki ini langsung membentak wartawan yang tengah meliput sang Gubernur di dalam lorong rumah pompa itu.
"Hei, hei, ada apa ini. Ada apa ini. Ngapain pada di situ," bentaknya sambil mendorong wartawan dari pintu lorong rumah pompa itu.
Wartawan yang merasa terganggu pun memberi tahu bahwa ada Gubernur DKI tengah meninjau rumah pompa di lokasi tersebut.
Namun, sang pria yang mengaku berasal dari Dinas Pekerjaan Umum DKI itu tetap ngotot menanyakan mengapa tiba-tiba ada banyak wartawan menyorot rumah pompa di Taman Semanggi.
Sesaat kemudian, ia melongok sendiri ke dalam rumah pompa di depannya yang memiliki kedalaman sekitar 3 meter di bawah tanah.
Melihat benar ada Jokowi di dalamnya, laki-laki tersebut pun pelan-pelan beranjak dari lokasi itu sambil menelepon seseorang.
Mantan Wali Kota Surakarta itu tampak tidak mengetahui kejadian tersebut. Pasalnya, saat kejadian, Jokowi tengah berbincang dengan satu petugas pompa air di dalamnya.
"Tadi di bawah ketemu petugas, katanya pompa bagus," ujar Jokowi.
Tinjauannya tersebut, lanjut Jokowi, untuk mengecek apakah pompa air serta gorong-gorong di Jalan Semanggi siap untuk menghadapi musim hujan atau tidak.
Menurut Jokowi, salah satu penyebab genangan di jalan-jalan DKI Jakarta diakibatkan oleh matinya pompa air. Ia pun memastikan bahwa pompa ataupun gorong-gorong di Semanggi siap menghadapi musim hujan. (Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News