kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.704   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.123   23,91   0,30%
  • KOMPAS100 1.123   -0,15   -0,01%
  • LQ45 802   -0,17   -0,02%
  • ISSI 282   -0,15   -0,05%
  • IDX30 421   -0,29   -0,07%
  • IDXHIDIV20 479   -0,99   -0,21%
  • IDX80 124   0,62   0,50%
  • IDXV30 134   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 132   -0,41   -0,31%

Presiden Prabowo Gencar Diplomasi Ekonomi, Realisasi Investasi Jadi Tugas Berat


Senin, 29 September 2025 / 19:16 WIB
Presiden Prabowo Gencar Diplomasi Ekonomi, Realisasi Investasi Jadi Tugas Berat
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto diterima secara resmi oleh Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch, Den Haag, Belanda, pada Jumat, 26 September 2025. (Foto: BPMI Setpres)


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai lawatan Presiden Prabowo Subianto ke sejumlah negara sejak menjabat sebagai Presiden RI bakal efektif untuk mendongkrak perekonomian Indonesia.

Meski demikian, Wijayanto menjelaskan, hasil dari kunjungan ini perlu ditindaklanjuti agar pertumbuhan ekonomi dapat direalisasikan.

"Sangat efektif. Tetapi, semua itu hanya akan mendatangkan manfaat jika bisa direalisasikan. Nah, ini merupakan tugas berat dan seringkali merupakan kelemahan kita," ujarnya kepada KONTAN, Senin (29/9/2025). 

Baca Juga: Ini Hasil Lawatan Presiden Prabowo ke Berbagai Negara

Wijayanto memerinci, beberapa kesepakatan penting dari hasil perjalanan tugas Kepala negara ke sejumlah negara salah satunya perjanjian dagang dengan beberapa negara.

"Beberapa merupakan kesepakatan yang sangat fenomenal, misalnya trade agreement dengan Eurasia, Peru, dan Kanada, serta progres terkait IEU CEPA. Selain itu, profil kita di dunia internasional juga semakin terdongkrak," terangnya.

Di samping itu, Wijayanto mengungkapkan, terkait komitmen investasi, ini dinilai sebagai awal yang baik. Namun, dia bilang, perlu kerja keras untuk merealisasikannya.

Menurutnya, investor butuh kepastian hukum, regulasi yang sederhana, iklim investasi yang kondusif dan ekonomi yang vibrant.

"Diperlukan kabinet dan tim yang solid dan mau bekerja keras untuk mewujudkan. Kita harus belajar dari pengalaman Pemerintah Jokowi, di mana ada begitu banyak komitmen, tetapi sangat sedikit yang terealisasi," pungkasnya.

Baca Juga: Usai Lawatan ke Beberapa Negara, Prabowo Tiba di Tanah Air, Sabtu (27/9)

Asal tahu saja, terbaru Prabowo telah menyelesaikan kunjungan kerja ke empat negara yakni Amerika Serikat, Jepang, Kanada dan Belanda. 

Lawatan ini berlangsung selama enam hari yang di mulai sejak 19 - 26 September 2025. Presiden diketahui baru tiba di tanah air pada Sabtu 27 September 2025.

Selanjutnya: Guru Jadi Penanggungjawab Distribusi MBG di Sekolah, Akan Dapat Insentif Rp 100.000

Menarik Dibaca: WINGS Group Pasang PLTS Atap 36 MWp di Delapan Pabrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×