kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden Jokowi terbang ke Jambi dan Medan


Kamis, 21 Juli 2016 / 09:54 WIB
Presiden Jokowi terbang ke Jambi dan Medan


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Joko Widodo pada Kamis (21/6) pagi, melakukan kunjungan kerja ke kota Jambi, Provinsi Jambi, dan kota Medan, Sumatera Utara. Presiden akan meresmikan Bandar Udara Internasional Sultan Thaha dan melakukan sosialisasi pengampunan pajak.

Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, dalam siaran persnya Kamis pagi, mengemukakan, sebelum berkunjung ke Medan, Presiden Jokowi akan terlebih dahulu meresmikan Bandara Internasional Sultan Thaha, Jambi.

Ia menyebutkan, bandara ini merupakan pilot project bagi pengembangan bandara-bandara kecil lainnya oleh pemerintah.

“Setelah peresmian Bandara Sultan Thaha, Presiden juga diagendakan untuk menghadiri acara puncak peringatan Hari Koperasi Nasional ke-69 tahun 2016 di halaman Kantor Gubernur Jambi,” kata Bey.

Tema dari puncak peringatan Harkopnas 2016 kali ini adalah ‘Reformasi Koperasi Mewujudkan Ekonomi Berdikari’.

Setelah acara di Jambi, Presiden Jokowi akan melanjutkan kunjungannya ke Medan, Sumatera Utara, guna melakukan sosialisasi Tax Amnesty kepada para pelaku usaha, yang akan digelar di Hotel Santika, Kamis petang ini.

Bey Machmudin mengatakan, selain arahan dari Presiden Joko Widodo, acara sosialiasi tersebut juga akan diisi oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad, dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Sebelumnya, Presiden telah mengawali sosialisasi kebijakan amnesti pajak tersebut di Kota Surabaya pada Jumat (15/7) malam.

Dalam arahannya saat itu, Presiden menyebut Undang-Undang Amnesti Pajak merupakan ruang bagi warga negara Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan negara.

“Yang uangnya ada di dalam negeri di-‘declare’ yang uangnya ada di luar dibawa masuk. Ini persaingan antar negara. Ini kesempatan bagi semuanya untuk berpartisipasi terhadap negara,” kata Presiden saat itu. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×