kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Presiden Jokowi minta divestasi saham Freeport dipercepat akhir tahun ini


Kamis, 29 November 2018 / 11:28 WIB
Presiden Jokowi minta divestasi saham Freeport dipercepat akhir tahun ini
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para jajarannya untuk menyelesaikan permasalahan divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) akhir tahun ini. Dalam pembukaan rapat terbatas (ratas) yang diagendakan khusus untuk membahas divestasi saham PTFI ini, Jokowi bilang perlu adanya percepatan dalam pembahasannya.

"Saya mendapatkan laporan bahwa beberapa tahap proses divestasi saham PT Freeport sudah bisa dituntaskan," jelas dia di Kantor Presiden, Kamis (29/11). Pasalnya, September 2018, sudah ada beberapa kesepakatan yang diteken.

Kesepakatan itu antara lain investment agreement, sales and purchase agreement, subscription agreement. Tapi Presiden, menyadari masih ada beberapa tahap lanjutan yang masih perlu penyesuaian. "Ini yang perlu dipercepat," tambah Presiden.

Untuk itu, dirinya meminta laporan kepada para menterinya terkait perkembangan yang masih perlu segera dituntaskan. Misalnya, soal penyelesaan isu lingkungan, masalah limbah, masalah tailing.

Tak ketinggalan, juga isu perubahan kontrak karya menjadi IUPK serta kepemilikan saham pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten Mimika. "Dan juga hal-hal yang terkait dengan jaminan fiskal, perpajakan, royalti, stabilitas investasi," tegas Presiden.

Untuk itu ia meminta, seluruh proses tersebut sudah bisa diselesaikan dan sudah final sebelum akhir 2018. Sebab, proses divestasi ini merupakan sebuah langkah besar untuk mengembalikan mayoritas kepemilikan sumber daya alam yang sangat strategis ke tanah air.

"Akan kita gunakan sebesar-besarnya untuk peningkatan kesejahteraan dam kemakmuran rakyat utamanya rakyat Papua," ujar Presiden. Adapun hingga saat ini ratas itu masih berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×