Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Presiden Joko Widodo mengimbau kepada para pengusaha dan pihak lain untuk memanfaatkan perang dagang untuk meningkatkan ekspor nasional.
Sebab, menurutnya perang dagang yang terjadi antar Amerika Serikat- China ini justru memiliki peluang yang besar. "Gunakan peluang ini untuk masuk ke pasar yang ditinggalkan oleh yang baru berperang, ini kesempatan, ini adalah peluang yang bisa dan harus dipergunakan sebaik mungkin," ungkap Presiden saat membuka Indonesia Trade Expo di ICE BSD, Rabu (24/10).
Adapun ia juga menambahkan perlu adanya pelebaran pasar non-tradisional seperti negara-negara di Asia Selatan, Afrika dan Timur Tengah. "Pasar-pasar negara tersebut tidak diurus, saya ingin dubes bekerja keras untuk pasar non tradisional, pasar ASEAN sendiri, ini peluang besar yang tidak pernah kita urus, mulai kita urus dengan baik, sehingga ekspor kita benar naik, sehingga terjadi surplus neraca perdagangan," katanya.
mengatakan surplus yang terjadi pada September 2018 merupakan titik terang dari perekonomian nasional.
Menurut Jokowi, minusnya current account deficit (cad) merupakan permasalahan ekonomi Indonesia dari tahun ke tahun. Apalagi, pads 2017 lalu cad tercatat US$ 17,3 miliar.
"Itu merupakan angka yang besar, neraca dagang kita harus kita perbaiki dengan memperbesar eskpor. Sekarang impor masih lebih besar dari ekspor. Makanya defisit terus," ungkapnya saat membuka Indonesia Trade Expo 2018 di ICE BSD, Rabu (24/10).
Tapi di sisi lain, Presiden sangat mengapresiasi kerja keras seluruh pihak terus berusaha untuk masuk dalam pasar ekspor terutama ke negara-negara yang non tradisional.
Hasilnya pun, bulan lalu cad sudah surplus US$ 227 juta. "Alhamdulillah ada titik terang neraca perdagangan kita mulai surplus, meskipun masih kecil. Tapi sudah surplus, semoga bulan ini dan bulan seterusnya juga surplus," tambah Presiden.
Maka itu, Presiden memberi arahan untuk membuat produk yang lebih baik seperti dalam hal promosi. "Ini penting baik langsung ke pameran di seluruh dunia, maupun lewat online, kita ingat kita sudah masuk revolusi industri 4.0, semua berubah kita harus berubah," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News