Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) G20. KTT Luar Biasa tersebut dilakukan secara virtual untuk membahas mengenai penanganan virus corona (Covid-19). KTT digagas oleh pimpinan G20 tahun 2020 Raja Saan bin Abdulaziz Al Saud.
KTT LB diawali dengan pembukaan dari Raja Salman. Pembukaan pada pukul 15.00 waktu Arab Saudi atau sekitar pukul 19.00 WIB di Indonesia.
Selain 20 negara anggota G20, KTT LB juga diikuti oleh beberapa undangan. Ada sembilan lembaga internasional, dua organisasi regional, serta 7 negara undangan dalam KTT LB.
Baca Juga: Ini lima poin penting usulan Indonesia pada KTT Luar Biasa G20 tentang Covid-19
Lembaga internasional merupakan yang terkait dalam penanganan Covid-19. Antara lain adalah PBB, WHO, Bank Dunia, serta IMF.
"Dengan tujuan untuk membahas tidak saja penanganan krisis pandemik, tetapi juga dampak ekonomi dan sosial yang berpengaruh pada global supply-chain,” dikutip dari rilis yang diterima Kontan.co.id Kamis (26/3).
Kepala Negara/Kepala Pemerintahan yang mengikuti KTT Luar Biasa G20 ini adalah Presiden Joko Widodo, Presiden Argentina Alberto Fernández, Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, Presiden Brazil Jair Bolsonaro, PM Kanada Justin Trudeau, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri India Narendra Modi, PM Italia Giuseppe Conte, PM Jepang Shinzo Abe, Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador, Presiden Rusia Vladimir Putin, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, PM Inggris Boris Johnson, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Uni Eropa Charles Michel.
Baca Juga: Kerap perang kata-kata soal corona, AS dan China akan berseberangan dalam KTT G20?
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam mengikuti KTT ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News