Reporter: Abdul Basith | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta perbaikan terkait pelayanan investasi di Indonesia. Pasalnya saat ini realisasi investasi di Indonesia masih sangat minim. Hal itu membuat Jokowi geram meski salah satu survei menyebut Indonesia berada pada peringkat keempat destinasi investasi paling menarik di dunia.
Data BKPM menyebutkan total realisasi investasi PMA 2018 adalah sebesar Rp 392,7 triliun, turun 8,8% dibandingkan realisasi investasi PMA 2017 sebesar Rp 430,5 triliun. "Investor datang berbondong-bondong tapi relaisasi tidak lebih dari 10%, ada apa," ujar Jokowi saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Selasa (12/3).
Jokowi menkankan investasi sebagai kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia selain ekspor. Dua hal tersebut dinilai saling memengaruhi. Saat ini ekspor Indonesia diungkapkan Jokowi telah kalah dengan sejumlah negara lain. Salah satu faktor kalah bersaingnya ekspor Indonesia adalah masih berfokus pada bahan mentah. "Kita sudah terlalu lama ekspor raw material, kita gak berani masuk ke hiliriasasi industrialisasi," terang Jokowi.
Saat komoditas meledak, Indonesia terlalu fokus pada pengembangan komoditas. Oleh karena itu tidak terdapat industri hilir yang berkembang di Indonesia. Jokowi bilang kesalahan tersebut harus segera diperbaiki. Oleh karena itu Indonesia harus membuka peluang investasi bagi industri hilir dari komoditas di Indonesia. "Kalau ada investor yg berkaitan dengan industri apapun tutup mata! Beri izin," jelas Jokowi.
Setelah itu perlu pengawalan agar investor mudah melihat lokasi yang dapat dikembangkan. Pelayanan pun harus cepat dikarenakan hal itu masih menjadi kelemahan pelayanan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News