Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo akan menumpangkan penanganan tuberculosis (TBC) pada penanganan virus corona (Covid-19).
Hal ini dilakukan karena Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid-19. Dalam penanganannya, Jokowi juga sudah membentuk satuan tugas (Satgas) untuk percepatan penanganan.
"Saya enggak tahu apakah ini bisa ditumpangkan di Covid sehingga kendaraannya sama," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Selasa (21/7).
Baca Juga: Ada 33% pasien TBC belum terlaporkan, Jokowi minta pelacakan agresif
Bila kedua hal itu bisa dilakukan bersama, dua masalah kesehatan penting tersebut dapat diselesaikan. Hal ini juga dapat mempercepat penanganan masalah kesehatan di dalam negeri.
Asal tahu saja, Indonesia kini berada di peringkat 3 untuk negara dengan jumlah pasien TBC terbanyak di dunia. Sama seperti Covid-19, pelacakan pasien TBC juga penting untuk dilakukan.
"Kita sudah memiliki model untuk Covid-19 yaitu pelacakan segara agresif untuk menemukan dimana mereka, harus dilakukan. Ini mungkin kita nebeng Covid-19, sehingga kita juga lacak yang TBC," tegas Jokowi.
Saat ini terdapat 845.000 penderita TBC di Indonesia. Namun, dari angka tersebut, baru 562.000 yang terlaporkan, artinya masih ada 33% pasien TBC yang belum dilaporkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News