Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto menargetkan pendapatan negara dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2026 mencapai Rp 3.147,7 triliun.
Angka ini meningkat 9,84% jika dibandingkan dengan outlook APBN 2025 sebesar Rp 2.865,5 triliun.
Prabowo mengatakan bahwa penerimaan negara akan terus ditingkatkan dengan tetap melindungi iklim investasi dan berkelanjutan bagi dunia usaha.
Baca Juga: Prabowo Patok Defisit Ditekan Jadi 2,48% dari PDB dalam RAPBN 2026
"Insentif fiskal tetap diberikan secara terarah dan terukur untuk mendukung aktivitas ekonomi strategis," ujar Prabowo dalam acara Penyampaian Pengantar Pemerintah atas RUU APBN 2025 beserta Nota Keuangan, Jumat (15/8).
Di sisi lain, pengelolaan sumber daya alam (SDA) akan terus diperkuat untuk digunakan sebesar-besarnya kepentingan rakyat.
Prabowo berjanji akan menutup segala kebocoran yang merugikan negara.
Baca Juga: Prabowo: Kekayaan Negara Harus Dikelola untuk Kemakmuran Rakyat, Stop ‘Serakahnomics’
"Kita harus bertekad menghilangkan kebocoran, menekan segala bentuk kebocoran dan untuk itu saya minta dukungan seluruh kekuatan politik yang ada di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, belanja negara ditargetkan pada kisaran Rp 3.786,5 triliun serta defisit pada kisaran Rp 638,8 triliun atau 2,48% Produk Domestik Bruto (PDB).
Selanjutnya: Prabowo Patok Defisit Ditekan Jadi 2,48% dari PDB dalam RAPBN 2026
Menarik Dibaca: 15 Daftar Olahraga Kardio yang Bisa Bantu Menurunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News