kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Prabowo: Saya pernah miskin


Minggu, 22 Juni 2014 / 17:27 WIB
Prabowo: Saya pernah miskin
ILUSTRASI. Beberapa rekomendasi tempat ngopi di Bali yang juga cocok dijadikan tempat untuk kerja alias work from cafe.


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Calon presiden Prabowo Subianto membantah bahwa dirinya terlahir dari keluarga kaya. Dia mengaku pernah merasakan sulitnya menjadi orang miskin dan hidup dengan uang pas-pasan.

"Saya pernah miskin, saya pernah tidak punya uang di kantong sama sekali. saya merasakan apa yang kalian rasakan saudara sekalian," ujar Prabowo saat memberikan pidato di hadapan puluhan ribu pendukungnya dalam kampanye akbar Prabowo-Hatta di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (22/6).

Prabowo menuturkan, dia terlahir dari keluarga yang tidak kaya. Ayahnya adalah seorang dosen yang mengabdikan seumur hidupnya untuk menjadi pegawai negeri yang tidak pernah korupsi. Dia juga bercerita bahwa pada saat dirinya masih muda, ketika ingin mengajak wanita untuk diajak "jalan", dia terlebih dahulu menghitung uang yang dimilikinya. "Betapa malunya kalau bawa makan wanita keluar, enggak punya uang," ujar Prabowo sambil tertawa.

Setelah menceritakan sedikit masa lalunya, kemudian Prabowo bertanya kepada massa pendukungnya. Dia ingin mengetahui berapa banyak pendukungnya yang masih pengangguran dan tidak memiliki pekerjaan layak. "Coba angkat tangan di sini siapa yang belum punya pekerjaan ? Siapa disini yang tidak memiliki pekerjaan bagus ?," tanya Prabowo.

Prabowo lalu mengatakan, penentuan nasib bangsa ini kedepan akan ditentukan pada tanggal 9 Juli. Dia meminta agar masyarakat tidak salah pilih menentukan pemimpin yang akan datang. "Tanggal 9 Juli yang akan datang akan menentukan apakah saudara masa depannya baik atau masa depan saudara seperti sekarang," kata Prabowo. (Fathur Rochman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×