Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Isu suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA) yang diusung kelompok tertentu pada pemilihan umum Kepala Daerah DKI Jakarta ternyata tidak mampu menandaskan langkah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), untuk keluar sebagai pemenang dalam perhitungan cepat (quick count) Pilkada putaran II.
Pasangan yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra ini, sempat disudutkan atas isu SARA. Siapa menyangka, pasangan ini justru berhasil mengungguli pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) dalam hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.
Terkait isu SARA ini, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai hasil pilkada kali ini bukti kemenangan rakyat. Prabowo menganggap warga Jakarta tidak bisa dibodohi dengan isu SARA. Mantan Panglima Kostrad ini menilai masyarakat sudah dapat membedakan mana yang benar dan salah.
"Sayangnya justru banyak politisi yang mengatakan rakyat Indonesia bodoh dan gampang dibakar emosinya," kata Prabowo saat mengunjungi markas pemenangan Jokowi-Ahok di Jalan Borobudur 22, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/9).
Prabowo berharap Jokowi bisa bekerja dengan baik dan fokus di masa datang. "Jangan beralih. Itu saja yang saya harapkan. Saya berharap pemimpin tidak mencuri, tidak maling uang rakyat. Kita berharap tidak ada lagi pemimpin yang begitu banyak bicara," ucap mantan Danjen Kopassus ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News