kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prabowo: Investor mau kabur hanya gertak sambal


Jumat, 20 Juni 2014 / 14:13 WIB
Prabowo: Investor mau kabur hanya gertak sambal
ILUSTRASI. Warga menggunakan payung saat hujan mengguyur Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Jakarta, Kamis (13/8/2020). BMKG prakiraan cuaca besok Rabu (25/1) potensi turun hujan ringan di Jakata ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Calon presiden (capres) Prabowo Subianto menanggapi isu investor asing akan kabur dari Indonesia bila dirinya terpilih menjadi presiden. Menurut Prabowo, hal itu tidak akan terjadi dan hanya gertakan saja. "Saya kira tidak. Itu mungkin gertak sambal saja," kata Prabowo dalam acara "Paparan Visi dan Misi Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Prabowo-Hatta" di Hotel Ritz-Carlton, Jumat (20/6).

Prabowo mengatakan, seorang kapitalis atau pedagang akan mencari keuntungan dimana ia bisa memperoleh keuntungan secara rasional. Bahkan, risiko apapun kadang rela mereka terjang untuk investasi. "Bahkan sekarang ada pengusaha Indonesia membuat pabrik di Nigeria, membuka kebun kelapa sawit di Kongo. Padahal Kongo lagi perang hebat. Mereka berani ambil risiko," ujar Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan selama ada iklim investasi yang baik, perekonomian yang kuat, dan pemerintahan yang bersih di Indonesia, investor akan berdatangan ke Indonesia. Potensi Indonesia, ujar dia, yang besar pasti akan sangat memikat investasi asing.

"Masa sih tidak mau ambil bagian? Kalau tidak mau kan masih banyak yann ingin ambil bagian. Saya ketemu para pemimpin Tiongkok dan Jepang, mereka sangat ingin datang ke Indonesia," ungkap Prabowo.

Sekedar informasi, beberapa waktu lalu survei Deutsche Bank yang dilaporkan pada 9 Juni 2014 menunjukkan, jika dalam pilpres nanti pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa memenangkan pemilu, 56% dari investor yang disurvei mengaku akan menjual aset Indonesia.  Sementara itu ada 13% yang akan membeli aset di Indonesia.

Sedangkan jika pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menang, sebanyak 74% investor yang disurvei akan membeli aset Indonesia. Sedangkan 6% yang lain akan menjual asetnya. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×