Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah beri peringatan tegas kepada pengusaha agar tidak mengerek harga pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut hal ini menjadi arahan langsung Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga harga pangan tetap stabil di momen itu.
"Ada pengalaman sebelumnya yang jual di atas Harga Eceran tertinggi (HET), tahun ini arahan presiden tidak boleh ada yang diatas HET," jelas Amran dalam Konferensi Pers Rakor Pangan, Rabu (19/2).
Pemerintah juga mengancam akan melakukan segel beberapa toko yang diketahui menjual harga pangan di atas HET.
"Kalau ada yang melakukan, Satgas Pangan bertindak, dan yang terjadi baru-baru ini adalah segel," ungkapnya.
Untuk meredam gejolak harga, pemerintah juga akan menyiapkan operasi pasar yang dilakukan serentak di seluruh wilayah tanah air.
Baca Juga: Masyarakat Lebih Selektif Berbelanja Jelang Ramadan 2025, Ini Temuan dari Populix
Pemerintah akan berkoordinasi dengan beberapa anak perusahaan BUMN, termasuk PT Pos Indonesia (Persero), hingga Bulog untuk membantu melakukan distribusi pangan pokok.
"Kita gunakan jaringan ini, PT Pos punya 4.800 gerai di seluruh Indonesia, Bulog, Kemnterian Pertanian ada UPTD kita gunakan semuanya," tutur Amran.
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan pihanya ditugaskan untuk melakukan distribusi pangan jelang ramadan seperti beras, gula, bawang merah, bawang putih dan daging kerbau.
“Kami Pos Indonesia siap untuk bekerja sama dalam mendistribusikan kebutuhan pokok selama bulan Ramadan, antara lain ada beras, gula, bawang merah, bawang putih, dan daging kerbau,” kata Faizal usai rapat bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, pada Selasa (18/2).
Baca Juga: PT Pos Indonesia & Pemerintah Lakukan Operasi Pasar Jaga Harga Pangan Jelang Ramadan
Menurut Fauzi, operasi pasar merupakan langkah strategis yang diambil pemerintah untuk menjaga ketersediaan dan menstabilkan harga bahan pokok.
Melalui kebijakan ini, pemerintah dapat memastikan distribusi bahan pangan sampai ke seluruh lapisan masyarakat, terutama di masa penting hari besar keagamaan besar nasional (HBKN).
Sebagai langkah awal, operasi pasar akan direalisasikan di kota-kota utama di Pulau Jawa guna memastikan distribusi yang cepat dan efektif. Setelah itu, operasi pasar akan diperluas hingga ke wilayah luar Pulau Jawa.
Lebih lanjut, Pos Indonesia segera memetakan lokasi operasi pasar dan mengatur proses distribusi agar operasi pasar berjalan dengan kondusif. Ia juga menegaskan bahwa sesuai pesan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, bahan pokok yang didistribusikan dalam operasi pasar tidak boleh diperjualbelikan kembali.
“Kami petakan titik-titik di mana bahan pokok akan didistribusikan sehingga prosesnya kondusif dan masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau,” terangnya.
Baca Juga: Mentan Amran Tegaskan Pengusaha yang Menjual Harga Pangan di Atas HET Akan Disegel
Selanjutnya: Askrindo Catatkan Penjaminan KUR Sebesar Rp 124 Triliun pada 2024
Menarik Dibaca: Tips Lawan Gerakan Tutup Mulut Anak Melalui Metode Gerakan Lahap Makan (GLM)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News