Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal ketiga 2021 diperkirakan lebih rendah dari capaian pada kuartal kedua 2021.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal ketiga 2021 di kisaran 2% hingga 3%. Angka ini lebih rendah daripada capaian kuartal sebelumnya yang sebesar 5,93% yoy.
Tertahannya konsumsi rumah tangga pada kuartal ketiga 2021 ini masih tak lepas dari imbas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dimulai pada Juli 2021 hingga saat ini.
“Karena PPKM Darurat ini cukup ekstensif. Namun, diharapkan saat ini kita mencapai titik terendah, sehingga ke depan pertumbuhan bisa rebound,” ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Minggu (12/9).
Baca Juga: Jika PPKM level 3 diperpanjang, pengusaha harap sektor aneka jasa diperlonggar
Nah, mengingat konsumsi rumah tangga ini memegang porsi paling besar dalam komponen pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, Riefky pun memperkirakan kinerja pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 juga tak setinggi perekonomian kuartal II-2021.
Perhitungannya, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 berada di kisaran 2% hingga 3%, atau masih berada dalam teritori positif. Ini juga mendapat sumbangan dari faktor low base effect di tahun sebelumnya.
Selain itu, meski konsumsi rumah tangga tumbuh tertahan, kontributor dalam pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga 2021 datang dari belanja pemerintah. Mengingat, pemerintah memberikan banyak stimulus pada kuartal III-2021 sebagai bantalan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun 2021 diperkirakan berada di kisaran 3%-4%. Riefky mengingatkan, pengendalian pandemi dan stimulus pemerintah masih menjadi kunci dari kinerja perekonomian ke depan.
Baca Juga: Aprindo berharap sektor ritel masuk ke dalam sektor prioritas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News