kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

PPATK berharap RUU pembatasan transaksi uang kartal bisa jadi UU pada 2020


Jumat, 13 Desember 2019 / 16:54 WIB
PPATK berharap RUU pembatasan transaksi uang kartal bisa jadi UU pada 2020
Konferensi pers?Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin berharap, RUU pembatasan transaksi uang kartal segera dapat diundangkan pada tahun 2020. Pasalnya pembahasan RUU ini terbilang sudah cukup memakan waktu lama.

"Kita juga saat ini berusaha mengaktifkan kembali pembahasan RUU pembatasan transaksi uang kartal," ujar Badar, saat acara refleksi akhir tahun di kantor PPATK, Jumat (13/12).

Baca Juga: PPATK sudah bantu penerimaan negara dari sektor pajak Rp 4,9 triliun

Badar mengatakan, RUU tersebut termasuk dalam prioritas yang akan dilakukan pembahasan pada tahun depan.

Sebab itu, pihaknya saat ini menggandeng kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk mendorong pembahasan UU tersebut. "Kalau bisa RUU ini di tahun 2020 bisa disahkan jadi UU," ujar dia.

Sebagai informasi, salah satu poin dalam RUU itu terkait penetapan batas maksimal transaksi tunai Rp 100 juta. PPATK menilai, pembatasan transaksi tunai ini bertujuan untuk mempersempit ruang gerak dari tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan pendanaan kasus terorisme.

Baca Juga: PPATK ikut pelototi transaksi rekening artis pamer saldo

Terkait dengan beberapa pihak yang menganggap rencana ini tidak mendukung terhadap kegiatan perekonomian, PPATK tidak sepaham. Alasannya dalam beleid sudah diatur berbagai pengecualian.

Terutama untuk transaksi di daerah yang belum dijangkau perbankan. Selain itu juga ada pengecualian untuk transaksi bisnis yang bersifat cash incentive seperti ritel dan pedagang kecil di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×