kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PP Muhammadiyah siapkan implementasi protokol kesehatan pembelajaran tatap muka


Rabu, 01 September 2021 / 21:22 WIB
PP Muhammadiyah siapkan implementasi protokol kesehatan pembelajaran tatap muka
ILUSTRASI. Pembelajaran Tatap Muka: Siswa menerapkan protokol kesehatan saat mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SMK Muhammadiyah 4, Jakarta Barat. KONTAN/Baihaki


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PP Muhammadiyah menyiapkan protokol kesehatan jelang pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen).

Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Sungkowo menjelaskan, PP Muhammadiyah telah melakukan persiapan implementasi pembelajaran tatap muka sejak awal tahun 2021. Bahkan, pihaknya juga telah menerbitkan surat edaran (SE) kepada seluruh sekolah Dikdasmen yang berada dibawah Muhammadiyah untuk mempersiapkan hal tersebut.

“Kami juga sudah membuat SOP pembelajaran tatap muka sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah,” ujar Sungkowo saat dihubungi, Rabu (1/9).

Sungkowo menerangkan, PP Muhammadiyah telah melakukan pemetaan mengenai sekolah yang siap untuk melaksanakan PTM secara terbatas dengan mengacu pada pengaturan yang diterbitkan oleh pemerintah.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 belum berakhir, waspadai pandemic fatigue

Ia menyebut, pemantauan pelaksanaan PTM pada jenjang Dikdasmen nantinya akan dipantau secara berkala oleh Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) dan bekerjasama dengan Satgas Covid-19 di daerah. Pembelajaran akan dilakukan dengan kombinasi antara online dan offline. Selain itu, pelaksanaan PTM dilakukan dengan seizin orang tua siswa.

“Penerapan prokes dilakukan dengan baik. Jadi kami utamanya bagaimana melindungi siswa agar tetap aman,” terang dia.

Lebih lanjut, Sungkowo mengapresiasi langkah pemerintah yang mulai mengizinkan pelaksanaan PTM secara terbatas. Hal ini untuk meminimalisir learning loss karena pandemi yang telah terjadi selama kurang lebih 1,5 tahun.

Terkait anggaran untuk protokol kesehatan, Sungkowo mengatakan, pengadaan prokes tidak akan membebani orang tua siswa yang kurang mampu. Sebab, seringkali gotong royong dan sumbangan dari orang tua siswa yang mampu, dapat mencukupi kebutuhan akan protokol kesehatan.

“Tidak akan membebani, kami saling membantu dan bagi yang mampu sering memberikan sumbangannya untuk mendukung ini,” tutur Sungkowo.

Selanjutnya: Panduan protokol kesehatan terbaru dari Satgas, siap hidup berdampingan dengan corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×