Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran kripto dinilai sebagai bagian dari transformasi sistem ekonomi dan keuangan dunia. Untuk itu, masyarakat harus diberi pemahaman dan kesiapan bagi institusi untuk menghadapi transformasi ini.
Demikian garis besar yang disampaikan CEO BBJ Paulus Lumintang, CEO Indodax Oscar Darmawan dan peserta lain dalam diskusi Balitbang Golkar mengenai urgensi pengelolaan perdagangan kripto di Indonesia.
Kripto disebut akan terus meluas dan meningkat penggunaannya. Beberapa negara mengambil jarak dengan kripto, beberapa negara lain belum mengatur soal kripto. Indonesia sendiri berinisiatif untuk proaktif dalam hal kripto ini.
"Kita harus pastikan bahwa perusahaan dan pelaku kripto mematuhi aturan keuangan dan perdagangan di Indonesia, bukan sebaliknya," ujar Ketua Balitbang Golkar Jerry Sambuaga yang juga sekaligus merupakan Wakil Menteri Perdagangan.
Baca Juga: Binance Coin jadi aset kripto paling unggul sepanjang semester I-2021
Pernyataan Jerry ini untuk menjawab kekhawatiran peserta mengenai dampak negatif perusahaan kripto trans-nasional ditolak oleh beberapa negara.
Menurut Jerry, Indonesia perlu mengambil sikap agar tidak gagap dengan transformasi kripto. Dengan begitu Indonesia bisa memaksimalkan potensi positifnya dan mengelola dampak sampingannya.
Apa yang dikatakan Jerry sejalan dengan sikap Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Menurut Airlangga, diperlukan kerangka aturan yang komprehen terhapa perubahan ini.
"Melihat trend, nampaknya kripto akan makin dirasakan kehadirannya. Karena itu negara harus responsif, akomodatif sekaligus antisipatif." Kata Ketua Umum Golkar itu.
Baca Juga: IHSG Kamis (1/7) Akan Disetir Sentimen PPKM dan Data Inflasi