Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Gencarnya realisasi dana transfer ke daerah dan dana desa pada tahun ini, tak dibarengi dengan gencarnya penyaluran dana tersebut oleh daerah ke desa-desa. Hal ini membuat dana yang menganggur (idle) diperbankan daerah mengalami peningkatan.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, posisi dana yang mengendap di perbankan daerah per akhir Mei 2016 tercatat Rp 246,2 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi Rp 7,4 triliun dibandingkan posisi pada akhir bulan sebelumnya yang sebesar Rp 238,8 triliun.
Dari jumlah tersebut simpanan terbesar berupa giro Rp 166,2 triliun atau 67,5% dari total dana idle. Sementara sisanya berupa deposito Rp 76,4 triliun atau 31% dan tabungan Rp 3,6 triliun atau 1,46%.
Dirjen Perimbangan Keuangan Kemkeu Boediarso Teguh Widodo mengatakan, meningkatnya posisi dana tidur di akhir Mei lalu sejalan dengan tren bulanannya. Meski demikian lanjutnya, jumlah tersebut jauh menurun dibanding dengan posisinya pada periode yang sama tahun 2015.
"Padahal realisasi penyaluran dana transfer ke daerah dan dana desanya sampai akhir Mei 2016 jauh lebih besar dari periode yang sama tahun 2015," kata Boediarso kepada KONTAN, Rabu (2/6).
Adapun posisi dana idle per akhir Mei tahun 2015 sebesar Rp 255,3 triliun. Dengan demikian, posisi dana menganggur per akhir bulan lalu turun Rp 9,1 triliun dibanding posisi akhir Mei 2015.
Sekadar informasi, realisasi transfer ke daerah dan dana desa per 31 Mei 2016 sebesar Rp 328,6 triliun atau 42,7% dari target dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016. Sementara realisasi transfer ke daerah dan dana desa per akhir Mei 2015 sebesar Rp 274,5 triliun atau 41,3% dari target.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News