Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil menilai pertumbuhan ekonomi di Indonesia kenaikannya tidak signifikan. Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari data pertumbuhan ekonomi dari segi kuartal per kuartal.
"Memang BPS mencatat ada pertumbuhan ekonomi tujuh persen lebih kurang. Ini kalau kita lihat dari year on year memang itu naik dibandingkan 2020 yang minus," kata Nasir dalam diskusi daring, Sabtu (4/12/2021).
"Tapi kalau kita hitung dari kuartal ke kuartal maka sebenarnya juga tidak signifikan naiknya," lanjut dia.
Namun, lanjut Nasir, yang penting untuk dikritisi adalah siapa penikmat dari naiknya pertumbuhan ekonomi saat ini. Menurut dia, yang terpenting adalah kenaikan pertumbuhan ekonomi itu bisa dirasakan oleh masyarakat menengah ke bawah dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah.
"Apakah pertumbuhan ekonomi itu dinikmati oleh pelaku UMKM dan juga dinikmati oleh mayoritas orang-orang menengah ke bawah itu yang seharusnya kita kritisi," ujarnya.
Baca Juga: Kebijakan insentif PPN properti diharapkan diperpanjang pada 2022
"Sehingga nanti dalam pemilihan legislatif, pemilihan presiden maka kalau misalnya ini tidak mampu kita atasi, kita mengulangi hal-hal yang sama pada perhelatan politik sebelumnya," ucap Nasir.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 7,07% secara tahunan (year on year/yoy).
Capaian ini menjadi titik balik setelah di kuartal sebelumnya masih mencatat kontraksi -0,74%. Dengan capaian tersebut, ekonomi Indonesia akhirnya mampu kembali ke zona positif setelah mengalami kontraksi 4 kali berturut-turut sejak kuartal II 2020. Kala itu di kuartal II 2021, ekonomi RI -5,32 persen.
"Dengan demikian perhitungan pertumbuhan pada triwulan II 2021 secara tahunan, ekonomi Indonesia tumbuh 7,07%," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (5/8/2021).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Politisi PKS Sebut Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tidak Signifikan"
Penulis : Sania Mashabi
Editor : Dani Prabowo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













