kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Polisi buru pengeroyok jurnalis Kompas TV


Senin, 07 November 2016 / 17:33 WIB
Polisi buru pengeroyok jurnalis Kompas TV


Sumber: Kompas.com | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Polisi memburu pelaku pengeroyokan jurnalis Kompas TV, Muhamad Guntur, saat dia tengah bertugas meliput aksi unjuk rasa Jumat lalu atau pada 4 November 2016.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, polisi telah mengantongi identitas pengeroyok Guntur. "Iya (sedang diburu). Tim internal yang di komando ada untuk menganalisa, tim yang di luar untuk melakukan penangkapan-penangkapan juga lagi berjalan," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/11).

Awi menambahkan, pihaknya telah memeriksa Guntur untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut. Polisi juga telah mengantongi rekaman dan foto yang beredar terkait dengan pengeroyokan Guntur tersebut.

Awi mengungkapkan, Guntur dituduh oleh para pengeroyok sebagai provokator saat unjuk rasa tersebut. "Ya dia (Guntur) dipikir porovokator, itu aja," katanya.

Guntur telah menceritakan awal mula kejadian yang menimpa dirinya. Kejadian bermula pada sekitar pukul 18.45 WIB, saat ia dan rekan reporternya mendapat tugas untuk laporan siaran langsung. Saat telah mulai merekam video, Guntur menyebut tiba-tiba ada lemparan botol air mineral ke arah polisi yang disertai aksi dorong-dorong sebagian massa. Dalam beberapa detik, Guntur sudah dikerumuni para pengunjuk rasa.

Saat itulah, ia diinterogasi dan ditanya asal media tempatnya bekerja. Menurut Guntur, massa langsung menunjukan respons tak bersahabat saat dirinya menyebutkan berasal dari Kompas TV. Teriakan-teriakan tuduhan sebagai provokator dan penyusup langsung diarahkan kepadanya.

(Akhdi Martin Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×