Reporter: Gloria Natalia | Editor: Edy Can
JAKARTA. Polisi memburu lima orang yang diduga menjadi otak pelaku perampokan Bank CIMB-Niaga, Medan. Kelima otak pelaku ini juga terlibat dalam tindak terorisme.
Mereka adalah Taufik Hidayat, Iwan, Mustofa alias Abu Tholut, Jefri alias Kamal, dan Cecep Gunawan. “Taufik tersangka penembakan mati Brigadir Imanuel Simanjuntak. Dia perampas senjata M-16 milik Brigadir Imanuel. Dialah pimpinan lapangan operasional perampokan CIMB Niaga,” papar Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Jumat (24/9).
Sedangkan, Iwan berperan membeli senjata api untuk merampok CIMB Niaga. Mustofa alias Abu Tholut ditampuk sebagai pikmpinan kelompok Medan. Ia pernah menjadi komandan Asykari Jemaah Islamiyah (JI) dan pimpinan Asykari Jamaah Anshorut Tauhid (JAT). Ia pun berpengalaman menjalani latihan militer di Afghanistan.
Sementara, Jefri al Kamal adalah pelaku langsung perampokan di CIMB Niaga Medan. Pria kelahiran Depok ini pernah berstatus narapidana lantaran membuat bom di Cimanggis, Depok, pada 2004. Ia pernah berguru kepada Oman Abdurrachman dan menjadi fasilitator pelatihan militer di Aceh Besar pada Februari 2010. “Seorang DPO lagi Cecep Gunawan. Kami belum punya fotonya. Sedang kami cari,” kata Kapolri.
Selain pelaku utama, Kapolri juga membeberkan pelaku pembantu. Antara lain Gozali yang mengetahui rincian operasionalisasi. Lalu, Jaja Miharja. Ia menyembunyikan pakaian, helm, dan kaos tangan. Barang-barang itu sudah disita polisi untuk menjadi barang bukti.
Berperan sama dengan Jaja juga dijalankan Ridwan. Ridwan sudah tewas dan terdapat satu TNT di dekat tubuhnya. Sedangkan, Supri, Heri, Bawor, dan Wahono bertugas membeli senjata api. Bambang menjelaskan dari keterangan para tersangka saat diperiksa polisi, terungkap tujuan mereka merampok untuk mendirikan Daulah Islam di Indonesia.
Sejauh ini, polisi telah tetapkan 16 tersangka yang masih hidup, 3 tersangka tewas tertembak, dan 15 dalam Daftar Pencarian Orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News