kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Menhan duga senjata perampok bekas milik GAM


Selasa, 24 Agustus 2010 / 21:47 WIB


Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Asal senjata perampok bank swasta di Medan masih tanda tanya. Namun, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menduga senjata itu merupakan sisa-sisa dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Purnomo menjelaskan setelah penandatanganan perjanjian Helsinki pada 17 Juli 2005, ada kewajiban bagi semua anggota GAM menyerahkan senjatanya untuk dihancurkan."Pada waktu kita di Aceh mendapat laporan tidak semuanya dikumpulkan," ujar Purnomo di kantor Kepresidenan, Selasa (24/8).

Oleh sebab itu, kata Purnomo, saat ini pemerintah sedang mengumpulkan kembali data-data tentang jumlah senjata yang dikumpulkan saat itu. "Sekarang kita minta klarifikasi. Dihitung lagi, dulu jumlahnya berapa yang sudah terkumpul berapa, yang masih beredar berapa dan di mana saja, itu yang penting," kata mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu.

Dia juga memastikan senjata yang dipakai para perampok itu bukan punya TNI. Sebab, mereka memakai jenis AK-47, sedangkan TNI memakai senapan jenis SS-1 dan SS-2.

Yang jelas, Purnomo menyerahkan pengungkapan kasus senjata itu kepada polisi. Pasalnya, kata Purnomo, tanggungjawab dari aparat kepolisian untuk menangkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×