Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Asal senjata perampok bank swasta di Medan masih tanda tanya. Namun, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menduga senjata itu merupakan sisa-sisa dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Purnomo menjelaskan setelah penandatanganan perjanjian Helsinki pada 17 Juli 2005, ada kewajiban bagi semua anggota GAM menyerahkan senjatanya untuk dihancurkan."Pada waktu kita di Aceh mendapat laporan tidak semuanya dikumpulkan," ujar Purnomo di kantor Kepresidenan, Selasa (24/8).
Oleh sebab itu, kata Purnomo, saat ini pemerintah sedang mengumpulkan kembali data-data tentang jumlah senjata yang dikumpulkan saat itu. "Sekarang kita minta klarifikasi. Dihitung lagi, dulu jumlahnya berapa yang sudah terkumpul berapa, yang masih beredar berapa dan di mana saja, itu yang penting," kata mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu.
Dia juga memastikan senjata yang dipakai para perampok itu bukan punya TNI. Sebab, mereka memakai jenis AK-47, sedangkan TNI memakai senapan jenis SS-1 dan SS-2.
Yang jelas, Purnomo menyerahkan pengungkapan kasus senjata itu kepada polisi. Pasalnya, kata Purnomo, tanggungjawab dari aparat kepolisian untuk menangkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News