Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Muhammad Iriawan mengatakan akan menambah jumlah personel untuk penjagaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.
Wacana penambahan ini setelah adanya teror terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan pada Selasa (11/4) pagi.
"Tadi kita sudah diskusikan, ada sekitar 20 orang kita tambahkan," kata Iriawan usai menjenguk Novel di Rumah Sakit Mata Jakarta Eyes Center Menteng, Jakarta Pusat, Selasa malam.
Iriawan menuturkan, pengawalan terhadap penyidik dilakukan secara situasional. Di hari tertentu, kata Iriawan, pengamanan dilakukan oleh dua hingga tiga personel polisi.
Di hari-hari itu, penyidik bakal dikawal oleh aparat. Namun demikian, Iriawan tak menjelaskan skema pengawalan.
"Yang jelas kami akan lakukan pengamanan maksimal, terhadap teman-teman penyidik KPK untuk bisa bertugas dengan tenang," ucap Iriawan.
Untuk mendalami aksi teror, Iriawan mengatakan Polda Metro telah meminta keterangan istri Novel, Rina Emilda.
Rina, kata Iriawan, berwiraswasta dengan menjual pakaian muslim perempuan secara online.
"Itu jualan online gamis baju untuk semacam mukena, semacam jilbab kepada perempuan. Saya tanyakan, apakah jualan baju lain selain itu, mungkin jualan baju gamis laki-laki, dia menyatakan tidak ada. Itu jadi catatan kami, pertanyaan kami, karena ada korelasinya dengan kejadian tadi pagi," ujar Iriawan.
Selain meminta keterangan dari para saksi, Iriawan menyebutkan Polda Metro juga akan melakukan pendalaman di tempat kejadian perkara.
Pemeriksaan CCTV dan keterangan dari penyidik KPK lainnya juga dimungkinkan untuk memberikan keterangan tambahan.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menyerahkan standar operasional prosedur penambahan personel untuk pengamanan penyidik kepada kepolisian.
Basaria mengatakan, penambahan penyidik diutamakan untuk Satgas kasus dugaan korupsi e-KTP.
"Yang pasti hubungannya dengan Satgas ini yang diutamakan dulu," ucap Basaria.
Basaria berharap kepolisian dapat mengungkap palaku teror dengan cepat. Dengan begitu, tidak ada aksi teror kepada penyidik KPK lainnya. (Lutfy Mairizal Putra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News