Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Polda Metro Jaya membongkar penipuan online (scammer) melalui media sosial (medsos) Tiktok.
Polisi telah menangkap pelaku berinisial HH alias H. H menggunakan foto hingga video public figure yang telah diedit dengan konten seolah membagi-bagikan uang.
Baca Juga: OJK Bersama Satgas PASTI Matangkan Rencana Implementasi Anti Scam Centre (ASC)
"Tersangka membuat akun-akun Tiktok palsu menggunakan foto atau video public figure yang diedit oleh pelaku. Di mana dalam video yang dibuat, tokoh seolah-olah membagi-bagikan uang dengan cara like postingan serta mengirimkan sejumlah biaya administrasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (15/10/2024).
Ade menjelaskan pelaku berupaya memancing korban-korbannya yang menonton akun Tiktoknya dengan kalimat iming-iming 'jika melakukan follow pada akun dan melakukan penekanan tanda love yang terhadap akun tersebut akan mendapatkan uang sebesar Rp 50 juta'.
"Atas hal tersebut korban tergiur dan korban melakukan follow (mengikuti akun) dan menekan tanda love pada akun tersebut," ungkap Ade Ary.
Baca Juga: Marak Penipuan Online, Ini Cara Menghindari Aplikasi Scam dengan 6 Langkah
Dia mengungkap, setelah mengklik tanda love pada akun Tiktok milik pelaku, korban diarahkan ke aplikasi WhatsApp dengan nomor telepon 087850372957.
Saat itu, korban pun terpancing untuk melakukan chat dengan nomor WhatsApp tersebut.
"Apakah program give-away yang mendapatkan Rp 50 juta tersebut benar ada atau tidak? Lalu korban menerima balasan pada aplikasi tersebut yang kemudian pelaku akan mengarahkan para korban untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening papan (palsu) yang sudah disediakan oleh pelaku hingga akhirnya nomor korban diblokir oleh pelaku," terangnya.
Ade lantas mengungkap Polda Metro Jaya berkomitmen dalam upaya melindungi masyarakat terkait dengan banyaknya korban penipuan melalui online.
Baca Juga: OJK Sebut Anti Scam Centre Bakal Soft Launching pada Bulan Ini
Dia menyebut ada empat aspek yang menjadi fokus penting, yakni budaya digital, keterampilan digital, etika digital, dan keamanan digital dengan sering dilakukan literasi secara digital ke masyarakat.
"Imbauan kami agar masyarakat bijak dalam menggunakan teknologi digital, memahami risikonya dan melaporkan tindakan-tindakan mencurigakan yang terjadi di ruang digital sehingga nantinya akan terbentuk masyarakat yang cakap digital, artinya culture-nya dapat, skill-nya dapat, ethics-nya dapat dan safety-nya dapat," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Scammer yang Pakai Foto dan Video Tokoh Publik di Media Sosial Ditangkap Polda Metro Jaya, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2024/10/15/scammer-yang-pakai-foto-dan-video-tokoh-publik-di-media-sosial-ditangkap-polda-metro-jaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News