kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

PMI Manufaktur Anjlok, Airlangga Sebut Bakal Optimalkan Nilai Investasi yang Masuk


Kamis, 01 Agustus 2024 / 19:45 WIB
PMI Manufaktur Anjlok, Airlangga Sebut Bakal Optimalkan Nilai Investasi yang Masuk
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menjawab pertanyaan wartawan usai berbicara kepada pelaku pasar modal di Jakarta, Selasa (9/7/2024). Di hadapan para pelaku pasar, menteri Airlangga Hartarto menyatakan dan menjamin transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto bakal berjalan mulus. Menurutnya, semua program unggulan Prabowo Subianto termasuk target pertumbuhan ekonomi bakal terakomodir dalam RAPBN 2025. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/09/07/2024


Reporter: Rashif Usman | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia tercatat anjlok ke level 49,3 atau berada pada level kontraksi pada Juli 2024 atau turun 1,4 poin dari bulan sebelumnya.

Berdasarkan laporan S&P Global, PMI Manufaktur Indonesia tercatat terkontraksi di bawah level 50 terakhir kali pada Agustus 2021 saat masa pandemi. Di mana pada saat itu PMI Manufaktur berada di level 43,7.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pihak pemerintah akan terus memantau kondisi PMI yang tengah terkontraksi saat ini, mengingat bila dibandingkan negara lain di wilayah ASEAN, PMI manufakturnya berada di atas level 50.

Baca Juga: PMI Manufaktur Juli 2024 Turun ke 49,3,Menperin: Diprediksi Sejak Relaksasi Impor

"Iya kontraksi 49,3, ya tentu kita lihat situasinya karena di negara-negara lain masih di atas 50, terutama di ASEAN," kata Airlangga di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Kamis (1/8).

Meski begitu, Airlangga tetap optimis bahwa sektor manufaktur ke depan akan tumbuh positif. Upaya yang dilakukan ialah mengoptimalisasi investasi yang sudah masuk ke berbagai sektor.

"Nah itu optimisme saja kita genjot, karena kalau negara lain optimis masa kita tidak optimis," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, anjloknya PMI Manufaktur Indonesia pada Juli 2024 ini disebabkan oleh tingkat output dan permintaan baru turun pada tingkat sedang. Tidak hanya itu perusahaan manufaktur juga banyak mengurangi jumlah karyawan dalam empat bulan terakhir.

Economics Director S&P Global Market Intelligence Paul Smitih mengatakan, perlambatan tersebut didorong penurunan marginal pada kondisi operasional produk dengan permintaan baru berkurang dan produksi turun untuk pertama kali dalam dua tahun.

Baca Juga: PMI Manufaktur Indonesia Juli 2024 Masuk Zona Kontraksi, Ini Biang Keroknya

"Sehingga produsen lebih waspada, aktivitas pembelian sedikit dikurangi dan ketenagakerjaan menurun pada kecepatan tertinggi sejak September 2021," ujar Paul dalam keterangan resminya, Kamis (1/8).

Ia menambahkan, hambatan pasokan menambah kesulitan perusahaan, dengan rata-rata waktu pengiriman diperpanjang karena tantangan pengiriman laut berkelanjutan.

"Namun ada harapan bahwa sektor akan segera kembali bertumbuh, dengan perusahaan sangat percaya diri sejak bulan Februari di tengah harapan bahwa penjualan dan kondisi pasar akan membaik pada tahun mendatang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×