Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan langsung menganggarkan pinjaman dari Bank Dunia yang sebesar US$ 400 juta dalam APBN 2019 untuk penanganan masalah stunting (masalah gizi kronis).
Ketua Staf Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan, dana pinjaman itu sudah disetujui oleh Bank Dunia pada akhir bulan lalu. "Akan langsung cair tahun ini dalam bentuk soft loan dan langsung dianggarkan di APBN tahun depan," ungkapnya di Kantor Wakil Presiden, Rabu (4/7).
Dia juga menambahkan, dengan sudah siap dianggarkan tahun depan, dana tersebut sudah bilang langsung dialokasikan ke kementerian-kementerian terkait untuk menangani stunting.
Kementerian itu di antaranya, Kementerian Kesehatan terkait obat dan vitamin. Kemudian Kementerian PUPR mengenai sanitasi dan air minum. "Nah itu semua dipakai untuk membantu ini semua, juga bagaimana mengkoordinasikan daerah-daerah," tambah dia.
Tak hanya itu, Sofjan juga menyampaikan selain dari bantuan dana, pemerintah juga akan mengandalkan sektor swasta untuk menangani stunting lewat CSR.
"Begitu juga dengan NGO, ormas-ormas agama akan dilibatkan. Ini penting sekali, jangan sampai mereka anggap ini jd masalah belakangan," katanya.
Adapun untuk di awal, pemerintah akan memulai program ini di 100 kabupaten di tahun ini. Kemudian di tahun depan akan ditambah 160 kabupaten, setelah itu kita seluruh Indonesia.
Adapun dengan begitu, menurutnya Indonesia bisa menjadi model di negara-negara berkembang di dunia untuk menghadapi stunting.
"Ini jadi suatu contoh suksesnya Bank Dunia juga, jadi mereka punya kepentingan untuk memperlihatkan Indonesia harus sukses menjadi pilot project dia menyelesaikan masalah kemiskinan dan stunting," kata Sofjan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News