kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pimpinan Demokrat: Jakarta belum ada perubahan


Rabu, 22 Januari 2014 / 08:23 WIB
Pimpinan Demokrat: Jakarta belum ada perubahan
ILUSTRASI. Apa Itu Kwashiorkor? Moms Wajib Waspadai Salah Satu Gizi Buruk Pada Anak Ini. ANTARA FOTO/Jojon/foc.


Sumber: Kompas.com | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga kini belum dapat melakukan perubahan dalam penanganan banjir. Meski mengaku tidak mengikuti secara menyeluruh, Syarief mengatakan, hasil yang terlihat saat ini Pemprov DKI Jakarta belum menunjukkan mampu mengatasi banjir.

"Saya tidak tahu pasti apa yang sudah dilakukan Pemda DKI. Karena saya tidak mengikuti apa yang mereka lakukan. Saya hanya mengikuti output hasil dari pada itu semua. Output-nya ya belum ada perubahan ya. Kalau dibandingkan beberapa tahun ini. Apalagi akhir-akhir tahun belum begitu banyak perubahan," kata Syarief, disela-sela kunjungannya di Posko Pengungsian RW 02 Gang Arus, Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (21/1/2014).

Saat ditanya apakah sudah ada perbaikan penanganan banjir yang dilakukan Jokowi dibanding masa kepemimpinan Fauzi Bowo, Syarief mengatakan biarlah masyarakat yang menilai hal itu. "Yang penting sekarang bagaimana kita atasi sekarang. Yang dulu ya dulu. Perbaikan, ya, rakyat ini yang tahu. Rakyat yang merasakan. Mudah-mudahan bisa lebih bagus tergantung rakyat," ujar Syarief.

Ia melanjutkan, penanganan banjir perlu dilakukan secara komprehensif mulai dari sumber Ciliwung di hulu hingga bagian hilir. Menurutnya, pemukiman yang berada di kawasan pinggiran Ciliwung perlu di relokasi untuk menghindari ancaman banjir.

"Agak berbahaya kalau harus tinggal di situ. Salah satunya cara ya kita harus relokasi. Tapi relokasi saja belum cukup. Kita harus mempersiapkan sekolahnya di situ, kesehatannya di situ, transportasinya di situ, sehingga mereka bisa betah di tempat yang baru. Itu yang harus kita pikir," terang Syarief.

Termasuk, tambahnya, sumber pekerjaan atau mata pekerjaan baru bagi warga yang direlokasi agar dapat menyabung hidup. (Robertus Belarminus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×