Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti menegaskan, kekacauan yang terjadi di pesawat Boeing seri 737-800 milik maskapai Virgin Air bukan disebabkan oleh aksi pembajakan.
Menurut Herry, kekacauan tersebut akibat ulah seorang penumpang yang tengah mabuk ingin memasuki kokpit pesawat.
"Peristiwa itu terjadi 1 jam sebelum pesawat mendarat di bandara Ngurah Rai Bali. Awak pesawat lalu mengirimkan sinyal tanda bahaya. Karena panik, awak tersebut menyebut kekacauan itu dengan pembajakan,” kata Herry kepada Kompas TV, Jumat (25/4).
Hal itu diakui oleh Heru Sudjatmiko, Manager Virgin Air. Menurut Heru, pilot maskapai Virgin Air Australia dengan pesawat Boeing 737-800 sempat mengeluarkan tanda darurat ketika seorang penumpang mabuk yang berada di dalam pesawat memaksa masuk ke dalam kokpit.
"Jadi ada misskomunikasi saat kapten pilot menghubungi petugas menara Denpasar lewat radio memberikan sinyal pembajakan," kata Heru.
Menurut Heru, kapten pilot memang bekerja sesuai dengan prosedur yang ada dengan memanggil petugas menara melalui radio dan memberikan sinyal pembajakan. Heru menjelaskan kapten pilot menghubungi petugas menara karena ada orang yang memaksa masuk ke kokpit.
"Penumpang mabuk menggedor-gedor pintu kokpit karena sudah standar prosedur lalu pilot memberikan sinyal ke petugas menara. Lalu disiapkan petugas di ground airport security untuk selanjutnya diproses," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News