kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PHK membuat konsumen semakin pesimistis melihat kondisi ekonomi dalam negeri


Jumat, 12 Juni 2020 / 16:32 WIB
PHK membuat konsumen semakin pesimistis melihat kondisi ekonomi dalam negeri
ILUSTRASI. Sejumlah pekerja memakai masker dan menjaga jarak (physical distancing) saat memproduksi furnitur interior perhotelan di pabrik furnitur PT Saniharto Enggalhardjo di Demak, Jawa Tengah, Sabtu (30/5/2020). Di tengah pandemi COVID-19, pabrik yang memproduks


Reporter: Bidara Pink | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Konsumen kembali pesimistis menatap kondisi perekonomian dalam negeri. Hal tersebut terindikasi dari anjloknya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berdasarkan hasil Survei Konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) . 

Dari hasil survei tersebut, IKK Mei 2020 tercatat sebesar 77,8, turun 7 poin dibanding posisi pada akhir bulan sebelumnya yang masih ada di level 84,8. IKK tersebut berada di level pesimistis dan semakin jauh dari level optimistis atau lebih dari 100. 

Baca Juga: Konsumsi melemah, ekonom ini proyeksikan ekonomi kuartal II-2020 bisa minus 3%

"Penurunan IKK disebabkan oleh penurunan kedua indeks pembentuknya, yaitu Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)," kata BI dalam laporannya, Jumat (12/6). 

Secara terperinci, IKE tercatat sebesar 50,7, anjlok 12,1 poin dibanding posisi bulan sebelumnya. Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini rupanya kembali melemah akibat masih adanya pandemi Covid-19. 

Baca Juga: CORE: Wabah corona tekan optimisme konsumen di Mei 2020

Penurunan IKE disebabkan oleh penurunan seluruh komponen penyusunnya, dengan penurunan terdalam terjadi pada indeks ketersediaan lapangan kerja yang terkoreksi 13 poin menjadi 28,2.

Penurunan tersebut, terjadi akibat banyaknya tenaga kerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan oleh perusahaan akibat pandemi.

Dari data Kementerian Ketenagakerjaan yang telah direkonsiliasi bersama dengan BPJS Ketenagakerjaan, per 27 Mei 2020, jumlah tenaga kerja terdampak pandemi Covid-19 mencapai 1,79 juta pekerja. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×