Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
BOGOR. Para pewarta foto sudah turun kembali ke posko Desa Cipelang, Cijeruk, Bogor, usai ikut dalam proses pencarian pesawat Sukhoi Superjet 100, Kamis (11/5) .
Mereka tidak bisa mendekat ke lokasi jatuhnya pesawat dan hanya bisa memotret dari seberang jurang. Kondisi lapangan tidak memungkinkan menyeberangi jurang karena harus membutuhkan waktu lama dan peralatan khusus panjat tebing.
"Saya perkirakan tidak mungkin 1-2 hari evakuasi bisa dilakukan, kata petugas SAR bisa butuh seminggu," kata Susanto, pewarta foto dari Media Indonesia.
Dia mengatakan, ketika memotret puing pesawat, langsung teringat sahabat seprofesi, Femi, wartawan Bloomberg yang menjadi korban jatuhnya pesawat.
"Semua terlihat cuma serpihan, saya lihat kayak sampah yang dibuang di pinggir sungai. Cukup lama memotret karena harus menunggu cahaya cukup di jurang," katanya.
Vegetasi di sekitar dia memotret sangat lebat berupa hutan basah. Lokasi memotret juga berada di tempat dia dan sejumlah pewarta foto menginap pada malam hari.
Pewarta foto yang turut dalam tim pencarian pertama berangkat Kamis (10/5) pukul 13.00. Mereka tiba pukul 18.30 WIB, tepatnya dua kilometer di seberang tebing lokasi jatuhnya pesawat.
Wartawan Dirawat
Pewarta foto Warta Kota, Adhi Kelana saat tiba di posko harus dirawat tim dari PMI. Dia dipapah petugas medis ke posko. Terlihat ada robekan besar di bagian celana.
"Kemarin dia saat naik sempat mengalami kram. Mungkin dia kelelahan, karena medannya memang sangat berat," ujar Susanto. (Fikria Hidayat/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News