kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Peternak sapi Jember demo di depan Mentan


Kamis, 09 Mei 2013 / 14:10 WIB
ILUSTRASI. Wall Street menguat dengan Nasdaq dan S&P 500 tampil perkasa


Reporter: Yudho Winarto |

JEMBER. Para peternak sapi melakukan aksi demo, langsung dihadapan Menteri Pertanian Suswono. Mereka menegaskan produksi sapi dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan konsumsi.

"Sebenarnya kami melakukan demo, kami menunjukkan sapi-sapi milik peternak lokal," kata Ketua Forum Peternak Indonesia, Arum Sabil saat Gebyar Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kamis (9/5).

Arum menjelaskan populasi sapi di kabupaten Jember merupakan terbesar secara nasional setelah kabupaten Sumenep Madura. Populasi sapi untuk Jawa Timur sendiri mencapai hampi 5 juta ekor. Sementara itu, untuk Jember sebanyak 350 ribu ekor. "Dalam 5 tahun ke depan bakal terjadi ledakan sampai 5 kali," ujarnya.

Dengan kondisi ini, kebutuhan terhadap daging sapi akan terpenuhi. Artinya pasokan akan daging sapi tercukupi. Tetapi yang menjadi persoalan harga daging yang tidak stabil.

Harga daging sapi saat ini rata-rata di atas Rp 90 ribu per kg masih terbilang relatif tinggi sampai ditangan konsumen. Tetapi, justru harga tersebut merupakan harga terbaik untuk peternak.

"Ini opini dibangun sedemikian rupa seakan-akan harga daging Rp90 ribu akan meruntuhkan negeri. Kami akan melawan opini," katanya.

Pasalnya, untuk meningkatkan pertumbuhan sapi. Setidaknya peternak membutuhkan biaya sebesar Rp36 ribu untuk setiap pertumbuhan 1kg daging. "Sekarang harga Rp90 ribu harga yang wajar," paparnya.

Lantaran itu Arum meminta supaya kondisi saat ini tetap dijaga. Jangan dibiarkan kran importir dibuka selebar-lebarnya,

Terkait ini,  Menteri Pertanian Suswono mengakui harga daging saat ini membuat  peternak sapi bergairah. "Saat ini peternak bisa tersenyum. Menikmati harga bagus, tiga tahun lalu menangis," katanya.

Meski demikian, kondisi saat ini dilematis. Menjaga petani untuk menikmati harga yang ideal dan tentunya tidak memberatkan konsumen. "Saya berharap ada titik temu. Kami selalu menghimbau ke importir untuk mengutamakan produk lokal. Kami tidak anti impor tetapi sebatas memperketat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×