kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.862   -122,00   -0,78%
  • IDX 7.454   -37,85   -0,51%
  • KOMPAS100 1.153   -6,00   -0,52%
  • LQ45 913   -7,39   -0,80%
  • ISSI 227   0,42   0,19%
  • IDX30 470   -5,21   -1,10%
  • IDXHIDIV20 567   -5,83   -1,02%
  • IDX80 132   -0,64   -0,48%
  • IDXV30 141   0,49   0,35%
  • IDXQ30 157   -1,33   -0,84%

Petani dan nelayan minta alokasi anggaran sebesar 10% dari APBN


Rabu, 22 Juni 2011 / 13:40 WIB
Petani dan nelayan minta alokasi anggaran sebesar 10% dari APBN
ILUSTRASI. Direktur Strategi dan Kepala Makro Ekonomi PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat (tengah) saat diskusi bertema The Black Swan Moment di Jakarta (30/1/2020).


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can


JAKARTA. Para petani dan nelayan meminta pemerintah memperbesar alokasi anggaran bagi pembangunan bidang pertanian dan perikanan. Ketua Kontak Tani-Nelayan Andalan Winarno mengusulkan alokasi anggaran tersebut sebesar 10% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Bukan hanya itu. Winarno juga menyampaikan empat harapan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Yakni, pemerintah diminta mendorong permodalan petani dan nelayan, menjaga stabilitas harga komoditas hasil pertanian khususnya pangan. "Impor jangan melebihi kebutuhan sehingga harga akan jatuh begitu pun bea masuk jangan sampai 0%," katanya dalam telewicara dengan SBY, Rabu (22/6).

Petani dan nelayan juga meminta tata niaga hasil pertanian ditata kembali sehingga mendapatkan harga yang layak. Petani dan nelayan juga meminta pemerintah lebih mengoptimalkan pasca panen hasil produksi pertanian yang sejauh ini masih banyak yang tidak termanfaatkan, terbuang begitu saja.

Menanggapi hal itu, SBY berjanji menaruh perhatian lebih ke sektor pertanian dan perikanan. Dia juga berjanji meningkatkan anggaran sektor pertanian dan perikanan.

Menurutnya, petani dan nelayan jangan melihat anggaran yang dialokasikan ke Kementerian Pertanian saja. Sebab, dia bilang, anggaran pertanian dan perikanan juga dialokasikan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan pemerintah daerah. "Seperti pembangunan irigasi, embung atau subsisi pupuk dan benih," katanya.

Disebutkan anggaran sektor pertanian dan perikanan tahun 2005 mencapai Rp 4,9 triliun, 2006 mencapai Rp6,5 triliun. "Ini terus mengalami kenaikan dimana 2011 mencapai Rp 16,7 triliun," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×