Reporter: Yudho Winarto | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA.Program pemerintah untuk secara bertahap mengalihkan penggunaan pupuk anorganik ke pupuk organik membuat beberapa perusahaan benih dan pestisida merancang siasat baru. Tahun ini mereka secara besar-besaran mengalokasikan dana untuk pengembangan produk baru di sektor pertanian.
Sales Nasional Manager PT.Syngenta Indonesia Andre Sumalong mengatakan perusahaannya mengalokasikan anggaran kurang lebih sebesar Rp 500 milliar tahun ini untuk pengembangan produk baru itu. "Kita tidak mau kalah bersaing dengan kompetitor kita," kata Andre di Jakarta, hari ini. Ia menjelaskan, selain melakukan berbagai pengembangan produk, perusahaannya juga melakukan berbagai upaya sosialisasi ke petani secara langsung agar produk-produknya benar-benar bisa efektif bisa meningkatkan produksi pertanian.
Seperti diketahui, pemerintah akan menaikkan harga eceran tertinggi (HET) pupuk pada April tahun 2010 ini. Kenaikan harga pupuk itu selain menyiasasi berkurangnya subsidi pupuk juga dimaksudkan untuk merangsang petani menggurangi penggunaan pupuk anorganik dan mengantinya dengan pupuk organic. Oleh karena itu, kenaikan HET pupuk akan diiringi dengan usulan anggaran untuk penyediaan alat pembuat pupuk organik.
Besarnya anggaran penyediaan dan pengembangan pupuk organic ini diusulkan sebesar Rp 3,5 triliun, namun pemerintah tidak bisa serta merta mengantikan pupuk anorganik dengan pupuk organic karena akan menurunkan produktifitas tanaman pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News