Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) yakin pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai angka 6,2%. Namun, BKF menilai pertumbuhan terbilang lambat bila dibandingkan negara-negara lain, seperti Malaysia dan Singapura yang bisa mencapai pertumbuhan hingga 7%.
Pejabat sementara Kepala BKF Agus menjelaskan lambatnya pertumbuhan Indonesia karena masalah infrastruktur dan iklim investasi. Menurutnya, akibat masalah tersebut pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh paling tinggi sebesar 6% saja.
Karena itu, Agus mengatakan pemerintah sedang giat membangun infrastruktur, membenahi iklim investasi. "Masalah regulasi antara pemerintah daerah dan pusat juga lebih disinergikan," lanjutnya, Kamis (7/10).
BKF mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai 2007 sebesar 6,28% setelah krisis tahun 2008. Namun, akibat krisis, Agus menjelaskan pertumbuhan kembali melorot menjadi sekitar 4,3%. Untungnya, pertumbuhan Indonesia masih positif ketimbang negara lainnya. Tetapi ketika krisis finasial 2008 mulai mereda, pertumbuhan negara lain seperti Singapura dan Malaysia melesat sampai 7%. Padahal, ketika krisis, pertumbuhan negara tersebut minus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News