CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pertumbuhan kalah cepat dengan Singapura dan Malaysia


Kamis, 07 Oktober 2010 / 11:16 WIB
Pertumbuhan kalah cepat dengan Singapura dan Malaysia
ILUSTRASI. Kantor OPEC - harga minyak


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) yakin pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai angka 6,2%. Namun, BKF menilai pertumbuhan terbilang lambat bila dibandingkan negara-negara lain, seperti Malaysia dan Singapura yang bisa mencapai pertumbuhan hingga 7%.

Pejabat sementara Kepala BKF Agus menjelaskan lambatnya pertumbuhan Indonesia karena masalah infrastruktur dan iklim investasi. Menurutnya, akibat masalah tersebut pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh paling tinggi sebesar 6% saja.

Karena itu, Agus mengatakan pemerintah sedang giat membangun infrastruktur, membenahi iklim investasi. "Masalah regulasi antara pemerintah daerah dan pusat juga lebih disinergikan," lanjutnya, Kamis (7/10).

BKF mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai 2007 sebesar 6,28% setelah krisis tahun 2008. Namun, akibat krisis, Agus menjelaskan pertumbuhan kembali melorot menjadi sekitar 4,3%. Untungnya, pertumbuhan Indonesia masih positif ketimbang negara lainnya. Tetapi ketika krisis finasial 2008 mulai mereda, pertumbuhan negara lain seperti Singapura dan Malaysia melesat sampai 7%. Padahal, ketika krisis, pertumbuhan negara tersebut minus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×