Reporter: Abdul Basith | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan membahas permintaan impor gula kristal putih (GKP) pada rapat koordinasi (rakor).
Sebelumnya Perum Bulog meminta pemerintah membuka impor 200.000 ton GKP sebagai stok. Pengajuan tersebut berdasarkan perbandingan antara perkiraan produksi dan kebutuhan.
"Harus ada koordinasi dan lain-lain dengan kementerian lain supaya akurasinya tepat sasaran," ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (19/2).
Baca Juga: Kemendag keluarkan persetujuan impor mentah untuk semester I-2020
Tujuan impor tersebut untuk menjaga harga GKP agar tidak melonjak. Sementara itu, impor GKP juga perlu dijaga agar tidak menekan harga di kalangan petani.
"Jadi kami koordinasi lah, supaya terkendali masalah stok juga nantinya," terang Agus.
Asal tahu saja saat ini harga GKP sudah mengalami kenaikan. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), GKP lokal Rp 14.250 per kilogram (kg), sementara gula premium sudah Rp 15.250 per kg.
Angka tersebut sudah berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. HET untuk GKP sebesar Rp 12.500 per kg.
Baca Juga: Petani tebu khawatir produksi gula tahun 2020 di bawah 2 juta ton
Menanggapi hal tersebut Agus bilang stok sudah dikeluarkan secara bertahap. Sebelumnya memang ada sisa stok yang masih menumpuk.
"Berkaitan dengan stok memang proses ini kami sedang berjalan. Untuk gula konsumsi ini sudah kita keluarkan bertahap," pungkas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News