kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perlambatan China berdampak ke regional


Kamis, 16 April 2015 / 18:45 WIB
Perlambatan China berdampak ke regional
ILUSTRASI. Ilustrasi Bebas Utang


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Morgan Stanley dalam laporan "Spring Asia Economic Outlook" mengatakan perlambatan ekonomi China akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi regional. Pasalnya, China selama ini menjadi sumber permintaan regional.

Bank raksasa yang bermarkas di Amerika Serikat tersebut melihat ekonomi China tahun ini dan tahun depan hanya tumbuh 7%. Akibatnya, negara mitra dagang yang selama ini bertopang pada China seperti Australia, Indonesia dan Malaysia akan sangat berpengaruh pertumbuhannya.

Untuk Indonesia, di tengah permasalahan lemahnya harga komoditas masih ada peluang untuk mendorong ekonomi. "Kita masih melihat peningkatan pada manufaktur," tulis Morgan dalam laporannya, Senin (13/4).

Meningkatnya industri manufaktur ditambah dengan bantuan inflow dari kucuran dana stimulus Jepang dan terjaganya stabilitas makro ekonomi akan membuat ekonomi Indonesia tahun ini sedikit terangkat.

Adapun untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi negeri tirai bambu tersebut mencatat level paling rendah yaitu 7%. Berbagai langkah yang telah diambil untuk mendongkrak ekonomi seperti memangkas suku bunga ternyata tidak berhasil.

Biro Statistik nasional China merilis ekonomi China triwulan pertama hanya tumbuh 7%. Pada triwulan terakhir tahun lalu, ekonomi China masih tumbuh 7,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×