Reporter: Azis Husaini, Barly Haliem | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Komisaris Milenial kembali muncul di BUMN. Kali ini ada di Bank BNI. Dia adalah Septian Hario Seto kelahiran 1984 dan kini masih berusia 36 tahun.
Septian memperoleh gelar Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia, Sarjana (S2) Jurusan International Finance dari SKEMA Business School.
Baca Juga: Milenial, politisi, polisi jadi komisaris BUMN, bagaimana seleksinya?
Sebelum menjadi Komisaris BNI, Septian menjabat sebagai Staff Khusus Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (2018-2020) Luhut Binsar Panjaitan, Plt. Deputi Bidang Koordinator Investasi dan Pertambangan (2020).
Sebelum menjadi staff khusus Luhut, Septian memang pernah bekerja di Toba Bara Sejahtera sebagai Corporate Finance Manager selama delapan tahun. Pekerjaan Septian saat itu adalah seputar merger dan akuisisi serta capital raising.
Septian juga pernah bekerja di PricewaterhouseCoopers pada tahun 2006-2007 sebagai Associate Auditor in Energy and Mining Division.
Sebelumnya sudah ada deretan komisaris milenial di BUMN. Ada Fadli Rahman Komisaris PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Hulu Pertamina yang baru berusia 33 tahun.
Fadli lahir tanggal 5 Juli 1986. Adapun tempat tinggal Fadil berada di Jakarta. Kini, pada 13 Juni 2020 lalu dia diangkat menjadi Komisaris PT Pertamina Hulu Energi.
Asal tahu saja, Fadli Rahman merupakan lulusan Ekonomi Mineral dan Energi Colorado School of Mines (CSM) pada tahun 2016 (gelar Ph.D) dan 2013 (gelar M.S), sebelumnya meraih gelar Bachelor of Science di ITB pada tahun 2007.
Baca Juga: Muncul lagi Komisaris Milenial di Grup BUMN, namanya Arief Rosyid 34 tahun
Dia juga berpengalaman menjadi principal di Boston Consulting Group dari tahun 2016, sebelumnya Fadli Rahman juga dipercaya sebagai Senior Field Engineer di Schlumberger tahun 2008 - 2011 dan Reservoir Engineer di Conoco Phillips pada tahun 2007 - 2008.
Bukan saja Fadli yang menjadi komisaris milenial, ada juga Adrian Zakhary yang menjadi Komisaris PTPN VIII. Dia lahir di Palembang pada tanggal 03 Februari 1987, dia memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian dari Universitas Padjajaran Bandung (Tamat 2009) dan gelar Magister Ekonomi dari Universitas Indonesia (tamat 2016).
Adrian memulai berkarir sebagai Direktur Program, Penyiar, Produser Radio, Reporter, Jurnalis dan sempat menjadi Produser program berita di stasiun NET TV (2006-2016).
Baca Juga: Ini ikhtiar Pertamina kembangkan bahan bakar dari sumber energi terbarukan
Lalu menjadi Kepala Bagian Digital pada Media Sosial dan Digital di MNC Media Group (2016-2017), Konsultan Senior Manajer di DOYO TV (2018), Senior Manajer di Alibaba Group (2017-2018).
Lalu, Editor di Verta TV (2019), Senior Konsultan Independen untuk Tik Tok Indonesia(2019), Senior Konsultan Independen untuk Alibaba Cloud dan UC Browser (2020), CEO PT VTZ (2018-2020) dan sekarang juga menjabat sebagai Komisaris Anggota PTPN II.
Kemudian M. Arief Rosyid Hasan yang kini menjadi Komisaris Independen Bank Mandiri Syariah.
Dia lahir di Ujung pandang, 4 September 1986. Lulusan Dokter Gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin tahun 2010. Meraih Magister Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia pada tahun 2014.
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen, Arief aktif di sejumlah organisasi misalnya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (2013-2015).
Baca Juga: Erick Thohir klaim banyak pihak yang mau dirinya dicopot dari jabatan menteri
Lalu pernah menjadi Ketua Pemuda di Dewan Masjid Indonesia (2017-sekarang), Wasekjen BPP HIPMI (2019-sekarang), dan menginisiasi sejumlah kolaborasi dengan anak muda di Masjid hingga di Lembaga Pemasyarakatan.
Arief juga secara intensif terlibat dalam diskusi bersama dengan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI), Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (DPBS OJK).
Selain itu juga aktif berdiskusi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), hingga Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) dalam mendorong peran pemuda untuk kebangkitan ekonomi ummat dari Masjid.
Baca Juga: Komisaris milenial di BUMN sedang marak, ada Fadli 33 tahun dan Adrian 32 tahun
Arief juga mendirikan Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) dan menyelenggarakan Muktamar Pemuda Islam bersama 20 Organisasi Kemahasiswaan dan Kepemudaan Islam. Sejak 2019, beliau terlibat dalam Pokja Pelayanan Kepemudaan di Kemenpora.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News