Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Ibu guru kembar yang juga merupakan Pendiri sekolah darurat "Kartini", Sri Rossyati dan Sri Irianingsih sambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (19/12). Mereka datang dengan membawa hadiah untuk KPK dalam rangka memperingati Hari Ibu pada 22 Desember mendatang.
"Utuk pembelajaran anti korupsi, kita juga memberikan kado Hari Ibu. Nanti ada di foto itu," ujar Rossy di Kantor KPK, Jakarta, Kamis (19/12).
Rian dan Rossy terlihat kompak mengenakan terusan putih dan membawa payung dengan warna senada. Menurut keduanya, hadiah tersebut adalah bingkai foto para wanita yang terjerat kasus korupsi, mulai dari Angelina Sondakh, Miranda Swaray Goeltom, Nunun Nurbaiti, dan Siti Hartati Moerdaya.
Mereka mengaku merasa prihatin dengan maraknya wanita yang terjeratnya kasus korupsi saat ini. "Yang koruptor perempuan, bukan teladan anak bangsa Indonesia. karena uangnya semuanya dipakai. Kalau tidak dikorupsi kan bisa melatih orang-orang miskin dan merubah status sosial mereka," tambah Rossy.
Lebih lanjut menurut keduanya, kasus yang menjerat korupsi kaum perempuan tidak bisa ditoleransi. Bahkan koruptor perempuan layaknya seorang perampok yang mengambil harta orang lain. Ya itu berarti memang sudah diniatin, jadi maling dan rampok, bukan koruptor lagi," tambahnya.br />
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News