Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia), Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mewanti-wanti seluruh pegawainya untuk aktif dalam menghapus stigma korupsi yang melekat di tubuh kementerian.
"Hakordia ini menjadi pengingat bahwa pegawai Kemenkeu harus mencegah perilaku korupsi, juga untuk saling mengingatkan sesama pegawai Kemenkeu akan bahaya laten korupsi," ujar Dirjen Pajak Suryo Utomo pada acara Harkodia, Selasa (3/12).
Baca Juga: Hari Disabilitas Internasional, pengamat tekan ke fasilitas publik bagi disabilitas
Lebih lanjut Suryo mengatakan bahwa peringatan Harkodia ini untuk membangun komitmen mewujudkan semangat antikorupsi sekaligus bentuk dari pelaksanaan dari nilai-nilai Kemenkeu, khususnya dalam soal integritas.
Hal yang sama juga ditegaskan kembali oleh Irjen Kementerian Keuangan Sumiyati. Ia menyebut peringatan Harkodia ini adalah salah satu bentuk dalam menjaga integritas pegawai Kemenkeu.
"Tahun ini temanya Tanpa Korupsi Kemenkeu Kuat Indonesia Maju. Melalui berbagai kegiatan, semoga para pegawai semakin memiliki integritas dalam persoalan korupsi," paparnya.
Baca Juga: Bursa saham Asia anjlok setelah Trump kenakan tarif atas produk Brasil dan Argentina
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang hadir di acara ini juga menyebut betapa pentingnya integritas bagi para pegawai di Kemenkeu.
"Integritas tidak boleh diperjualbelikan sebab erat kaitannya dengan dignity seseorang. Jika dignity saja diperjualbelikan, bagaimana Kemenkeu bisa berjalan dengan baik dan dipercaya masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: KSPI minta hak penyandang disabilitas dipenuhi
Pada kesempatan ini, Sri Mulyani menyinggung bahwa penegakan hukum terkait korupsi yang terjadi di lembaga Kemenkeu tidak akan main-main. Ia mencontohkan bila ada Account Representative (AR) atau kepala kantor terlibat dalam sindikat mafia, Ia secara tegas akan memecat yang bersangkutan.
"Kalau bisa lebih dari dipecat deh, karena nila-nila setitik itu lah yang merusak pandangan masyarakat terhadap kita," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News